Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Petugas Dishub yang Diduga Minta Uang Rokok ke Sopir Mobil Pikap Kini Diperiksa

Kompas.com - 10/06/2024, 16:18 WIB
Firda Janati,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta tengah memeriksa oknum petugas Dishub yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) berupa uang rokok ke sopir pikap di wilayah Daan Mogot, Jakarta Barat.

"Saat ini kami masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan sesuai ketentuan," ujar Wakil Kepala Dishub DKI Jakarta Syarifudin saat dikonfirmasi wartawan, Senin (10/6/2024).

Syarifudin mengungkapkan, oknum petugas Dishub yang diduga melakukan pungli itu bernama Slamet Riyadi. Ia bertugas di Bidang Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub DKI Jakarta.

"Yang bersangkutan bernama Slamet Riyadi, bertugas di Bidang Dalops LLAJ Dishub DKI Jakarta," ujar Syarifudin.

Baca juga: KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Dalops LLAJ Dishub DKI Jakarta, Harlem Simanjuntak, mengatakan, oknum tersebut kini masih dalam pemeriksaan.

Sebab itu, Harlem belum bisa menjelaskan kronologi dugaan pungli tersebut, termasuk lokasi peristiwa itu.

"Jadi diperiksa dulu ya, kronologinya seperti apa, lalu setelah diperiksa kan lapor ke kadis (kepala dinas) dulu yang bisa mengeluarkan statement itu, hasilnya baru bisa disampaikan," imbuh Harlem.

Adapun dugaan pungli tersebut terekam dalam video yang viral di sosial media, salah satunya diunggah akun Instagram @warga.jakbar.

Dalam rekaman video yang beredar, tampak seorang oknum petugas Dishub yang mengenakan seragam warna biru muda dan rompi oranye diduga melakukan pungli dengan memungut uang rokok ke sopir mobil pikap.

"Kalau mau uang rokok aku enggak ada duit, Pak. Aku cuma punya duit, ini saja cuma Rp 50.000 buat bensin, Pak, malah bapak mau minta uang rokok," kata sopir mobil pikap.

"Kasih Rp 50.000 saja buat uang rokok," kata oknum petugas Dishub menanggapi ucapan si sopir.

Mendengar permintaan itu, sopir mobil pikap sempat menunjukkan uang yang dibawanya yang hanya tersisa Rp 52.000.

Sang sopir mengaku belum mengisi bensin mobil dan makan. Namun, oknum petugas Dishub itu tetap meminta uang tersebut.

Percakapan di antara keduanya berakhir ketika oknum petugas Dishub itu menyadari dirinya direkam oleh si sopir mobil pikap.

Baca juga: KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Pria Tewas Tertabrak KRL di Bogor, Identitas Korban Terungkap dari Buku Tabungan

Megapolitan
Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Keamanan CFD Jakarta akan Diperketat Buntut Penjambretan Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com