JAKARTA, KOMPAS.com - Penjual hewan kurban di Kemayoran, Jakarta Pusat, bernama Faisal (43) menyarankan masyarakat untuk membeli hewan kurban jauh hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Pasalnya, semakin dekat dengan hari raya, kualitas hewan kurban yang tersedia biasanya tidak terlalu baik dan pilihan semakin sedikit.
“Pembeli ini lebih banyak membeli di akhir-akhir, kalau membeli di akhir itu kan barangnya sering kurang bagus,” ujar Faisal saat diwawancarai di lokasi penampungan hewan kurban di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2024).
Faisal mengatakan, warga tidak perlu takut membeli hewan kurban jauh hari sebelum hari raya tiba. Sebab, setelah warga melakukan pembelian, hewan kurban akan tetap dirawat di lokasi penampungan hingga mendekati hari kurban.
Baca juga: Pemkot Jakpus Pastikan Tak Ada Hewan Kurban Berpenyakit Berbahaya di 71 Lokasi Jual Beli
“Di awal kan juga dirawat, pasti dirawat. Dan, kita juga ada stok pelet, rumput hijau. Jadi, enggak usah khawatir ketika beli di awal-awal,” imbuhnya.
Selain itu, jika ada hewan kurban yang tiba-tiba sakit atau bahkan cacat mendekati hari Idul Adha, Faisal menjamin akan mengganti kurban yang telah dibayar tersebut dengan hewan kurban lain yang beratnya mirip.
Peternak asal Mojokerto, Jawa Timur, ini mengaku selalu memastikan hewan-hewan kurban yang ia jual dalam kondisi baik dan sehat. Setelah menempuh perjalanan yang jauh dari Mojokerto ke Jakarta, sapi dan kambing hasil ternaknya diberi minum air campuran gula jawa atau gula merah.
Hal ini dilakukan untuk mengembalikan energi hewan-hewan yang terpakai selama di perjalanan. Setelah itu, kata Faisal, sapi dan kambing ternaknya juga diberi pakan hijau dan waktu istirahat yang cukup.
Terpisah, Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) telah melakukan pemantauan terhadap 71 tempat penampungan dan jual beli hewan kurban resmi yang mengantongi izin pemerintah di wilayah Jakarta Pusat.
Berdasarkan pemantauan tim Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakpus, sejauh ini, tidak ditemukan hewan kurban yang menunjukkan tanda penyakit berbahaya di 71 lokasi tersebut.
“Tadi sudah kita pantau, berdasarkan pemantauan tim suku dinas KPKP (pada) beberapa waktu terakhir, tidak ditentukan hewan yang berpenyakit berbahaya," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting, saat ditemui di lokasi penampungan hewan kurban di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut perhitungan sementara, jumlah hewan kurban di 71 lokasi penampungan resmi mencapai 3.342 ekor. Angka ini terdiri dari 781 ekor sapi, 2.411 ekor kambing, dan 150 ekor domba.
Baca juga: Pedagang Hewan Kurban di Palmerah Mengeluhkan Sepinya Pembeli di Tahun Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.