Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Imbau Warga Beli Hewan Kurban Jauh Hari Sebelum Idul Adha supaya Kualitas Lebih Baik

Kompas.com - 12/06/2024, 14:58 WIB
Shela Octavia,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjual hewan kurban di Kemayoran, Jakarta Pusat, bernama Faisal (43) menyarankan masyarakat untuk membeli hewan kurban jauh hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Pasalnya, semakin dekat dengan hari raya, kualitas hewan kurban yang tersedia biasanya tidak terlalu baik dan pilihan semakin sedikit.

“Pembeli ini lebih banyak membeli di akhir-akhir, kalau membeli di akhir itu kan barangnya sering kurang bagus,” ujar Faisal saat diwawancarai di lokasi penampungan hewan kurban di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2024).

Faisal mengatakan, warga tidak perlu takut membeli hewan kurban jauh hari sebelum hari raya tiba. Sebab, setelah warga melakukan pembelian, hewan kurban akan tetap dirawat di lokasi penampungan hingga mendekati hari kurban.

Baca juga: Pemkot Jakpus Pastikan Tak Ada Hewan Kurban Berpenyakit Berbahaya di 71 Lokasi Jual Beli

“Di awal kan juga dirawat, pasti dirawat. Dan, kita juga ada stok pelet, rumput hijau. Jadi, enggak usah khawatir ketika beli di awal-awal,” imbuhnya.

Selain itu, jika ada hewan kurban yang tiba-tiba sakit atau bahkan cacat mendekati hari Idul Adha, Faisal menjamin akan mengganti kurban yang telah dibayar tersebut dengan hewan kurban lain yang beratnya mirip.

Peternak asal Mojokerto, Jawa Timur, ini mengaku selalu memastikan hewan-hewan kurban yang ia jual dalam kondisi baik dan sehat. Setelah menempuh perjalanan yang jauh dari Mojokerto ke Jakarta, sapi dan kambing hasil ternaknya diberi minum air campuran gula jawa atau gula merah.

Hal ini dilakukan untuk mengembalikan energi hewan-hewan yang terpakai selama di perjalanan. Setelah itu, kata Faisal, sapi dan kambing ternaknya juga diberi pakan hijau dan waktu istirahat yang cukup.

Terpisah, Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) telah melakukan pemantauan terhadap 71 tempat penampungan dan jual beli hewan kurban resmi yang mengantongi izin pemerintah di wilayah Jakarta Pusat.

Berdasarkan pemantauan tim Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakpus, sejauh ini, tidak ditemukan hewan kurban yang menunjukkan tanda penyakit berbahaya di 71 lokasi tersebut.

“Tadi sudah kita pantau, berdasarkan pemantauan tim suku dinas KPKP (pada) beberapa waktu terakhir, tidak ditentukan hewan yang berpenyakit berbahaya," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting, saat ditemui di lokasi penampungan hewan kurban di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut perhitungan sementara, jumlah hewan kurban di 71 lokasi penampungan resmi mencapai 3.342 ekor. Angka ini terdiri dari 781 ekor sapi, 2.411 ekor kambing, dan 150 ekor domba.

Baca juga: Pedagang Hewan Kurban di Palmerah Mengeluhkan Sepinya Pembeli di Tahun Ini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com