Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dimintai Keterangan, Demonstran PT KCJ Dibebaskan

Kompas.com - 25/06/2013, 17:42 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi dari Polsek Metro Gambir meminta keterangan dari sejumlah pekerja outsourcing berkaitan dengan demonstrasi mereka, di luar kantor PT KAI Commuter Jabodetabek, di Stasiun Juanda, Selasa (25/6/2013). Namun, menurut Kapolsek Metro Gambir, Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan, demonstran itu sudah diizinkan pulang.

"Kami tidak menahan, hanya saja mendata beberapa orang saja. Mereka juga sudah pulang sekarang," ujar Tatan.

Pekerja outsourcing itu dalah petugas keamanan, petugas kebersihan, dan petugas loket, di sejumlah stasiun kereta api di Jabodetabek. Mereka berdemonstrasi menuntut status mereka ditingkatkan menjadi karyawan tetap.

Setelah berdemonstrasi beberapa lama dan tak ada ada perwakilan PT KCJ keluar untuk menemui, mereka berusaha masuk kantor PT KCJ. Usaha mereka diredam oleh puluhan polisi.

Demonstran sempat memaksa masuk, sehingga terjadi dorong-mendorong antara demonstran dan polisi. Polisi akhirnya menembakkan gas air mata.

Para demonstran pun lari menyelamatkan diri. Polisi dan Petugas Keamanan Dalam (PKD) Stasiun Juanda mengejar mereka.

PKD menangkap seorang demonstran dan memukulinya. Tukang ojek di sekitar stasiun itu berusaha menyelamatkan demonstran itu. Namun, seorang PKD malah memukul seorang tukang ojek.

Tukang ojek lain pun bereaksi. Mereka mengejar PKD itu. Pengejaran itu dihentikan polisi dan selamatlah oknum PKD tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com