Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PD Pasar Jaya Dianggap Tak Transparan soal Biaya Renovasi Blok G

Kompas.com - 14/08/2013, 10:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan pihak PD Pasar Jaya yang belum mengetahui dana renovasi Blok G Pasar Tanah Abang dianggap tidak masuk akal. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Prassetyo, mengatakan bahwa dana tersebut seharusnya sudah diketahui.

"Sangat enggak masuk akal. Kan harusnya bisa diketahui termin per termin berapa-berapanya," ujar Prass kepada wartawan, Rabu (14/8/2013).

Anggota Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut menuturkan, seharusnya PD Pasar Jaya membuka selebar-lebarnya data mengenai jumlah dana yang sudah digunakan dan berapa ketersediaan dana merenovasi 1.100 lapak pedagang kaki lima.

"Pertimbangannya, ya asas transparansi. Dengan kondisi Gubernur kita yang transparan, PD Pasar Jaya jelas tidak transparan soal dana," kata dia.

Menurut Prass, seluruh dana yang digunakan untuk kepentingan publik harus dibuka secara transparan. Hal ini mengingat bahwa PD Pasar Jaya memiliki latar belakang yang dianggap buruk dalam memberikan kontribusi kepada Pemerintah Provinsi DKI.

"Selama ini PD Pasar Jaya bangun apa untuk Pemprov? Enggak ada. Yang ada beban itu," ujarnya.

Secara tegas, Komisi B yang mengurusi bidang keuangan akan mempertanyakan transparansi tersebut secara langsung kepada PD Pasar Jaya.

Sebelumnya, Kepala Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun mengaku tak mengetahui persis berapa dana yang dianggarkan untuk merenovasi Blok G. Ia juga tak mengetahui berapa ketersediaan dana untuk renovasi.

"Belum bisa diprediksi karena dana ini tergolong dana darurat. Segala sesuatu diminta cepat. Kecuali nanti jika 100 persen sudah rampung, bisa kita ketahui berapa yang dikeluarkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com