Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofjan: Kalau Basuki Bisa Kasih Kerjaan, Jangan Minta Kita

Kompas.com - 20/08/2013, 16:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Asosiasi Pengusaha Indoenesia (Apindo) Sofjan Wanandi menyatakan, pengusaha sulit mengabulkan tuntutan buruh, yaitu kenaikan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2013 menjadi sebesar Rp 3.700.000.

"Saya pikir (pengusaha) pasti enggak bisa. Dia (buruh) boleh minta berapa saja. Tapi kalau kenyataannya kita enggak bisa memenuhi, silakan cari kerjaan di tempat lain. Kita enggak memaksa mereka (bertahan). Mundur saja," ujar Sofjan, di kantornya, di Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Sofjan mencontohkan, pemutusan hubungan kerja dilakukan empat perusahaan asal Korea Selatan (PT Winer 3, PT Hansol 1, PT Hensai 5, dan PT Olimpic) yang beroperasi di Cakung, Jakarta Timur, cukup membuktikan industri manufaktur tak sebesar yang dibayangkan buruh.

Margin keuntungan industri garmen, menurut Sofjan, minim sehingga pengusaha akan mempertimbangkan pindah jika ditekan dengan permintaan upah tinggi. Tipikal perusahaan asing, ujar Sofjan, sekali keluar dari suatu negara tidak akan kembali lagi, dan memilih luar negeri yang jauh lebih kompetitif.

"Masalahnya mereka nuntut terus yang kita enggak mampu. Ya memang karena itu (tuntutan upah tinggi), karena enggak kuat lagi mereka (empat perusahaan tersebut) pindah ke Kamboja dan Myanmar," lanjut Sofjan.

"Kalau perusahaan domestik, pasti pindah ke Jawa Tengah. Tapi kan mereka enggak tahu, karena tekanan politik, besok mungkin (UMP) Jateng bisa sama tinggi dengan Jakarta. Kalau (Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama) bisa kasih kerjaan, jangan minta sama kita," ujarnya lagi.

Sebagaimana dikabarkan, Forum Buruh DKI Jakarta menuntut agar Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta 2014 dinaikkan menjadi Rp 3,7 juta. Sekjen Forum Buruh DKI Jakarta Muhammad Toha mengatakan, tuntutan itu mengacu pada pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang pernah mengatakan bahwa standar hidup pekerja di Jakarta adalah Rp 4 juta.

"Sekarang kami menghendaki adanya kenaikan sekitar Rp 3,7 juta, angka itu tidak mengada-ada," kata Toha dalam konferensi pers KSPI, di Hotel Mega Pro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com