Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunarto Menangis Kios Miliknya di Blok G Disegel

Kompas.com - 23/08/2013, 14:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Sunarto (43), pedagang asli di Pasar Blok G yang sudah berjualan sejak 1991, menangis kios miliknya disegel untuk PKL. Pedagang makanan dan minuman asal Tegal itu hanya tahu jika lantai 2 dan lantai 3 yang diperuntukkan PKL.

"Dulu ini pasar pada ditinggalin. Kita, Mbak, biar ramai, sepi, tetap bertahan di sini," ujar Sunarto kepada Kompas.com di Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2013).

Bukan hanya Sunarto yang kaget. Potih, pedagang sayuran yang ada di lantai juga terkejut kiosnya disegel.

"Tidak ada pemberitahuan, tahu-tahu disegel," kata dia.

Pedagang asal Madura itu sempat kesal ketika melihat ada PKL yang menengok kiosnya beberapa hari lalu. Bukan kepada si PKL, kekesalan itu dilontarkan kepada pengelola pasar, PD Pasar Jaya.

Wanita paruh baya yang sudah berjualan sejak 1978, dari sejak ada terminal Tanah Abang itu, mengaku sudah membayar uang muka 20 persen dari dana bangunan. Ia membayar Rp 5 juta, sisanya Rp 20 juta diangsur dalam tempo 15 tahun.

Nana Rukmana, pedagang asal Tasik, baru dua hari ini membuka kembali warungnya sejak libur Lebaran. Dua lapaknya juga kena segel tanpa pemberitahuan.

"Yang dua lagi untungnya enggak disegel, soalnya itu udah oper nama kan, dari pemilik lama. Dulu saya beli Rp 15 juta," kata Nana.

Pedagang di Blok G mengaku antusias dengan masuknya PKL. Artinya, ada harapan pasar menjadi semakin ramai pembeli.

Kendati demikian, mereka menyayangkan pihak pengelola pasar yang lalai melakukan sosialisasi kepada pedagang lama. Setahu mereka dari media, hanya lantai dua dan tiga yang dijadikan tempat penampungan relokasi PKL Pasar Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com