“Kami tidak akan gegabah, kami sesuaikan dengan keuangan daerah dan waktu yang tersisa. Tidak mungkin di sisa waktu tahun ini kami akan bangun jalan dalam waktu satu bulan saja,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DKI Jakarta Sarwo Handayani, Selasa (27/8/2013) di Jakarta.
Di sisa waktu penggunaan anggaran tahun ini, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan suntikan anggaran ke sejumlah badan usaha milik negara. Suntikan ini digunakan untuk beberapa hal, seperti pembelian saham operator air bersih PT PAM Lyonaise Jaya atau PT Palyja.
Nilai total perubahan anggaran tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun. Tim anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta belum menyelesaikan pembahasan. Kedua pihak masih berbeda pandangan dalam pengalokasian dana di perubahan APBD.
“Proses ini pembahasan biasa dengan komisi dan badan anggaran. Target kami bisa menyelesaikan secepat-cepatnya,” kata Handayani.
Menurut Handayani, pada perubahan APBD tahun ini tidak akan banyak penambahan program baru. Pemprov DKI hanya akan lebih memfokuskan pada sejumlah program serius, seperti penanganan banjir dan macet agar lebih efektif dan tepat sasaran.
Dalam hal penyerapan anggaran, Handayani yakin bisa terserap maksimal. Sebab, saat ini proses lelang untuk sejumlah proyek sudah memasuki tahap awal. Setelah anggaran mengucur, proses tinggal melanjutkan saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.