Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didemo, Lurah Lenteng Agung: Mereka Warga Saya...

Kompas.com - 28/08/2013, 11:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli, menanggapi baik aksi demo sekelompok orang yang mengaku warga Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Menurutnya, mereka adalah warganya.

"Mereka itu kan warga saya, menyalurkan aspirasi silakan saja. Saya hanya melaksanakan tugas saja sesuai dengan SK," ujar Susan saat ditemui di Kantor Kelurahan Lenteng Agung, Rabu (28/8/2013).

Saat ditanya lebih lanjut terkait aksi penolakan terhadap dirinya, Susan enggan berkomentar lebih lanjut. Ia menyebut hal tersebut bukan wewenang dirinya.

"Kalau itu bukan wewenang saya. Saya cuma kerja saja di sini. Itu kan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur (mengangkat lurah), saya hanya bekerja saja dan melayani," tuturnrya.

Terkait pernyataan massa aksi yang mengatakan lurah baru akan mengalami keterbatasan menjalankan kegiatan silaturahim dengan warga karena berbeda keyakinan, Susan menyebut hal tersebut bukan masalah mengingat masih ada wakil dan staf kelurahan yang dapat mewakilinya menghadiri acara keagamaan bersama warga.

"Saya kan punya wakil. Misalnya saya gak bisa datang karena saya non-Muslim, saya punya wakil, staf, yang bisa mewakili saya," katanya.

Sekitar seratusan orang yang mengatasnamakan warga Kelurahan Lenteng Agung terlihat duduk-duduk di depan Kantor Kelurahan Lenteng Agung. Mereka menolak Susan, yang merupakan lurah terpilih hasil lelang yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Warga melakukan orasi dengan menggelar mimbar bebas di depan Kantor Kelurahan Lenteng Agung. Sementara itu, puluhan petugas kepolisian juga tampak telah bersiap melakukan pengamanan aksi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com