Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Gelar "Jakarta Night Market" di Monas

Kompas.com - 31/08/2013, 15:33 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta akan memiliki "Jakarta Night Market" di Monas. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, hal tersebut agar para pedagang kaki lima (PKL) bisa berdagang di sana.

"Makanya dibikin konsep pasar malam supaya mereka bisa dagang, seperti di Monas," ujar Basuki saat menghadiri acara Lebaran Betawi di Monas, Sabtu (31/8/2013).

Menurut Basuki, Jakarta Night Market tersebut akan dimulai pada September mendatang, dengan konsep sederhana dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dengan begitu, PKL yang tidak tertampung di pasar bisa berdagang di Jakarta Night Market.

"PKL kan mau hidup, mau dapat uang. Sedangkan pasar belum siap. Kalau semua didorong ke dalam pasar, pasti semua orang belanja ke dalam pasar. Kalau dimasukin ke dalam semua enggak cukup, gimana?" ucap dia.

Basuki mengatakan, pasar malam tersebut sama konsepnya seperti Lebaran Betawi, yang diharapkan mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Mereka diharapkan akan memperpanjang liburannya di Ibu Kota.

Para pedagang yang akan berdagang di JNM adalah pengusaha-pengusaha rumah tangga dan PKL yang akan diseleksi menjadi 500-600 peserta. Selain akan menyediakan produk kuliner, JNM juga akan menyediakan produk-produk kreatif usaha kecil menengah (UKM) di Jakarta.

Sebagai permulaan, JNM akan diselenggarakan setiap Sabtu malam. Nantinya, setiap pedagang yang membuka stan di pasar malam akan dikenakan biaya retribusi kebersihan sebesar Rp 5.000. Pedagang yang menggunakan tenda diwajibkan membayar Rp 50.000, sedangkan yang tidak menggunakan tenda dikenakan biaya Rp 15.000 setiap kali penyelenggaraan.

Basuki juga sudah memikirkan kemacetan akibat dari acara-acara yang digelar di Monas. Oleh karena itu, akan disediakan bus gratis dari Blok M ke Monas. "Lalu nanti juga harus disediakan tempat parkir di sini," kata Basuki.

Basuki juga menyampaikan, pada tahun ini Dinas Perumahan sedang menyiapkan rencana desain secara terperinci untuk kawasan ruang bawah tanah di Monas. Dia ingin agar setiap orang senang bila datang ke Monas karena lebih hijau.

"Nanti semua orang mainnya di bawah tanah, jadi saat naik Monas nanti hijau sekali," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com