Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Lapas Cipinang Tewas, Kalapas Angkat Bicara

Kompas.com - 05/09/2013, 14:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, membenarkan adanya dua narapida yang tewas berinisial JJT dan AA.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, M Alisyehbanna, menegaskan kedua napi tersebut  meninggal dunia karena sakit. "Yang meninggal ada dua orang. Bukan tiga," tegas  M Alisyehbanna, saat memberikan keterangan kepada wartawan di LP Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (5/9/2013).

Sebelumnya, beredar kabar bahwa seorang narapidana berinisial AS juga meninggal di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun hal tersebut dibantah M Alisyehbanna.

Ia menjelaskan, napi berinisal AA meninggal dunia pada Minggu (1/9/2013). Sementara napi berinisial JJT meninggal dunia pada Selasa (3/9/2013).

Menurutnya, tidak ada warga binaan dari lapas tersebut yang meninggal dunia di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. "Yang di RS Polri kami tidak tahu. Bukan warga binaan kami," bantah Alisyehbanna.

Sementara itu, mengenai kabar napi berinisial JJT yang disebut-sebut sebagai saksi kunci seorang napi gembong narkoba, Ali membantah mengenai informasi tersebut. "Kami tidak tahu dan tidak ada keterangan pihak kepolisian yang menjelaskan (JJT) itu saksi kunci atau apa," ujarnya.

Lebih lanjut dirinya menolak menyebut bahwa pihaknya mempersulit petugas kepolisian yang hendak melakukan pengecekan terhadap kematian napi yang merupakan warga binaan lembaga tersebut. "Bukan tidak diizinkan masuk. Gerbang itu kalau malam ditutup, dan kami perlu tahu siapa yang masuk. Setelah itu, baru diperkenankan masuk. Tidak ada kami mempersulit," katanya.

Sementara itu, terkait penyebab kematian dua napi yang tidak diketahui polisi, Alisyehbanna menjelaskan bahwa ada kematian seseorang yang tak perlu dilaporkan di polisi jika yang orang bersangkutan meninggal secara wajar. "Kalau enggak wajar baru kasih tahu polisi. Misalnya bunuh diri, baru lapor," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com