"Saya pilih tokoh politik yang luhur dan bijaksana untuk menjadi capres," kata Pak Raden di Balaikota Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Pak Raden kemudian menyanyikan lagu khas Jawa berjudul "Sekar Pucung". Lagu itu, kata dia, menggambarkan kriteria pemimpin Indonesia yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.
"Sopo wae. Sing penting budine luhur, biso momong rakyat, wicaksono sarto adil. Kang pun pilih memimpin negoro kito," begitu lirik yang dilantunkan oleh Pak Raden. Lirik tersebut berarti "Siapa saja, yang penting berbudi berbudi luhur, mampu membimbing rakyat, bijaksana, serta adil. Dialah yang saya pilih memimpin negara kita."
Kendati demikian, Pak Raden enggan menyebutkan nama tokoh nasional jagoannya untuk menjadi orang nomor satu di Ibu Kota.
Saat menyambangi Balaikota Jakarta, Pak Raden menggunakan beskap berwarna merah. Apakah itu berarti ia akan memilih capres yang diusung oleh partai yang didominasi warna merah, yaitu PDI-Perjuangan, ia tertawa. "Sehari-hari, saya pakai baju hitam. Kalau sekarang pakai baju merah, ya iseng saja," ucapnya.
Selain menceritakan tentang tokoh capres idealnya, Pak Raden juga menceritakan tokoh-tokoh idolanya sejak ia kecil, seperti Walt Disney, pengarang dongeng terkenal Hans Christian Andersen, dan pedalang Ki Narto Sapto.
Kedatangannya ke Balaikota Jakarta adalah untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pak Raden ingin menjual karyanya, berupa lukisan, yang berjudul "Perang Kembang". Pria berkumis tebal itu akan menjual lukisan itu seharga Rp 60 juta kepada Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.