Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Raden dan Capres Idolanya

Kompas.com - 13/09/2013, 15:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sambil menunggu bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Pak Raden di serial Si Unyil, Drs Suyadi, berbagi cerita terkait capres yang akan didukungnya kelak.

"Saya pilih tokoh politik yang luhur dan bijaksana untuk menjadi capres," kata Pak Raden di Balaikota Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Pak Raden kemudian menyanyikan lagu khas Jawa berjudul "Sekar Pucung". Lagu itu, kata dia, menggambarkan kriteria pemimpin Indonesia yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

"Sopo wae. Sing penting budine luhur, biso momong rakyat, wicaksono sarto adil. Kang pun pilih memimpin negoro kito," begitu lirik yang dilantunkan oleh Pak Raden. Lirik tersebut berarti "Siapa saja, yang penting berbudi berbudi luhur, mampu membimbing rakyat, bijaksana, serta adil. Dialah yang saya pilih memimpin negara kita."

Kendati demikian, Pak Raden enggan menyebutkan nama tokoh nasional jagoannya untuk menjadi orang nomor satu di Ibu Kota.

Saat menyambangi Balaikota Jakarta, Pak Raden menggunakan beskap berwarna merah. Apakah itu berarti ia akan memilih capres yang diusung oleh partai yang didominasi warna merah, yaitu PDI-Perjuangan, ia tertawa. "Sehari-hari, saya pakai baju hitam. Kalau sekarang pakai baju merah, ya iseng saja," ucapnya.

Selain menceritakan tentang tokoh capres idealnya, Pak Raden juga menceritakan tokoh-tokoh idolanya sejak ia kecil, seperti Walt Disney, pengarang dongeng terkenal Hans Christian Andersen, dan pedalang Ki Narto Sapto.

Kedatangannya ke Balaikota Jakarta adalah untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pak Raden ingin menjual karyanya, berupa lukisan, yang berjudul "Perang Kembang". Pria berkumis tebal itu akan menjual lukisan itu seharga Rp 60 juta kepada Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com