Seorang pedagang menjerat lehernya dengan menggunakan seutas tali rafia berwarna hijau. Pria itu mengaku stres lantaran tak bisa memenuhi kebutuhan anak istrinya lantaran tak bisa berjualan lagi.
Aksi tersebut merupakan salah satu aksi teatrikal yang dilakukan oleh sejumlah pedagang yang menuntut agar pemerintah kota membolehkan mereka untuk kembali berjualan di kawasan trotoar Jalan Basuki Rahmat.
Puluhan pedagang yang juga merupakan warga asli sekitar menggelar demo dengan melakukan jalan kaki di sepanjang badan jalan, di mana biasanya mereka mendirikan lapak dagangannya. Setibanya di Jembatan Kali Cipinang, mereka berhenti dan melakukan aksi demo di atas jembatan tersebut.
Di tengah-tengah kerumunan pendemo, salah satu pedagang mendirikan lapak dagangannya. Namun, pedagang tersebut segera ditertibkan oleh sejumlah petugas Satpol PP dan diminta untuk pindah ke dalam Pasar Gembrong Cipinang Besar milik PD Pasar Jaya.
"Kami berjanji akan menata pasar agar tidak macet dan tidak memakan jalan. Kami minta tolong pahami dulu pedagang di sini baru ambil kebijakan. Kami minta diskusi, saya harap Jokowi mendengarkan kami," kata Bruri (46), Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Pasar Gembrong (PPKLPG), dalam aksi tersebut.
Aksi tersebut berlangsung selama satu jam sejak pukul 13.30. Aksi berlangsung damai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.