JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidikan kasus penembakan Aipda (anumerta) Sukardi yang terjadi di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, masih terus dilakukan.
Polda Metro Jaya menyatakan akan melibatkan ahli digital forensik untuk menganalisis rekaman dari kamera pemantau (CCTV) yang merekam berlangsungnya kejadian penembakan anggota Provos Ditpol Air Mabes Polri tersebut.
"Dari CCTV, kita akan minta ahli dari digital forensik untuk membaca dan memunculkan profil kendaraan yang digunakan pelaku," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (17/9/2013) siang.
Lebih lanjut, Rikwanto mengatakan, selain menganalisis rekaman CCTV, polisi juga sudah memeriksa 27 saksi dari sebelumnya yang hanya 15 orang saksi. Mereka di antaranya sopir dan kenek truk, petugas keamanan di lingkungan KPK.
"Kita juga dalami dari titik awal korban berangkat serta perusahaan jasa ekspedisi yang meminta pengawalan dari korban," ujar Rikwanto.
Polisi mengklaim sudah mendapatkan progres penyidikan kasus penembakan Aipda (anumerta) Sukardi seperti kasus penembakan anggota polisi sebelumnya. Tanpa menyebutkan detail yang dimaksud, Rikwanto mengatakan saat ini polisi masih mengidentifikasi pelaku penembakan tersebut.
"Progres sudah ada. Seperti kasus Cirende, Pamulang, dan Pondok Aren kita sudah menjurus ke pelaku. Untuk yang di KPK, Kuningan, juga demikian. Masalah belum tertangkap masalah waktu saja, mudah-mudahan dalam waktu dekat," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.