JAKARTA, KOMPAS.com - Akademisi dari Universitas Trisakti Jakarta, Yayat Supriyatna, mendukung langkah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk meniadakan pagar dan tembok di depan gedung-gedung kawasan Jalan MH Thamrin dan Sudirman, Jakarta Pusat. Menurut Yayat, hal tersebut akan menjadikan tata ruang Ibu Kota menjadi lebih baik.
Yayat mengatakan, peniadaan pagar pada gedung-gedung bertingkat tersebut akan memudahkan akses bagi pedestrian. Hal itu pernah direncanakan sejak 2005 pada era Gubernur Sutiyoso.
"Waktu itu sudah pernah dimatangkan, tapi gagal karena sejak kejadian bom, otomatis pemilik gedung merasa tidak mendapatkan jaminan kenyamanan jika tidak ada pagar," kata Yayat kepada Kompas.com, Senin (23/09/2013).
Ia menilai, jika langkah tersebut direalisasikan, maka pemerintah DKI Jakarta harus mengantisipasi keamanan di kawasan tersebut. Ia mengimbau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan polisi bekerja sama membangun pos polisi dan menempatkan kamera CCTV di jalur bisnis tersebut. Pemprov DKI juga memerlukan payung hukum untuk mewujudkan rencana tersebut.
"Nantinya bisa diperkuat Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Raperda DKI Jakarta) tentang bangunan," kata Yayat.
Mengenai rencana penempatan pedagang kaki lima di jalur pedestrian di kawasan itu, Yayat mengatakan perlu ada penataan khusus bagi jasa ojek dan PKL. Hal itu akan menguntungkan pejalan kaki sehingga lebih leluasa berjalan di kawasan tersebut.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta agar pagar di depan gedung-gedung di kawasan tersebut dihilangkan agar kondisi Jakarta lebih harmonis dan manusiawi. Penghilangan pagar gedung itu juga ditujukan untuk memberikan ruang terbuka dan sarana interaksi antarwarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.