Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Dukung Jokowi Pertahankan Lurah Susan

Kompas.com - 28/09/2013, 15:35 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Roichatul Aswidah Rasyid mendukung dipertahankannya Susan Jasmine Zulkifli sebagai Lurah Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Aswidah menilai, penilaian atas kinerja Susan tidak dapat dilakukan berdasarkan area privat, termasuk agama.

Aswidah mengatakan, penilaian seorang pejabat negara bukanlah dari agamanya. Penilaian terhadap pejabat negara, termasuk lurah, harus berdasarkan dari kinerja yang sudah ia hasilkan.

"Negara kita adalah negara Pancasila, negara yang sangat plural. Jadi agama bukan menjadi patokan untuk seorang pejabat negara. Apa pun agamanya, jika kinerjanya memuaskan, sah-sah saja," katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/9/2013).

Dalam hal ini, Komnas HAM mendukung langkah yang sudah diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk mempertahankan Susan di Lenteng Agung. Komnas HAM mendukung langkah Jokowi untuk tidak mengevaluasi Susan berdasarkan tuntutan di luar kinerjanya. Aswidah mengatakan, jika Pemerintah Provinsi DKI menilai kinerja Susane baik, maka keberadaan Susan harus didukung. Ia berpendapat bila masalah ini dibiarkan berlarut-larut, maka hal itu akan memengaruhi harmonisasi antarwarga dan tidak menutup kemungkinan akan memengaruhi stabilitas nasional.

"Negeri ini harus belajar untuk tidak memasukkan isu-isu yang di luar dari penilaian," kata Aswidah.

Sekelompok orang yang mengklaim sebagai warga Lenteng Agung mendesak agar Susan dipindahkan dari Lenteng Agung. Susan dianggap tidak mewakili karakter sebagaian besar warga setempat.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengimbau kepada Gubernur DKI Joko Widodo untuk mempertimbangkan pemindahan Susan berdasarkan tuntutan warga. Gamawan menilai desakan warga itu bisa menurunkan kinerja Susan. Meski demikian, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menolak memindahkan Susan karena ia bekerja baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com