Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Hadang Pemulung Besi di Lokasi Kebakaran Kelapa Gading

Kompas.com - 02/10/2013, 11:28 WIB
Mukhamad Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga korban kebakaran di Kampung Pulo Kandang, Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, menghadang para pencari besi rongsokan, Rabu (2/10/2013). Para pemulung dinilai mengganggu dan tak berempati dengan musibah yang mereka alami.

Selain memasang garis pembatas polisi di jalan masuk menuju Jalan Inspeksi Kali Sunter, warga duduk dan berdiri serta berjaga di mulut gang. Beberapa pemulung besi menunggu dengan gerobak dan karung yang sebagian terisi besi rongsokan.

Kebakaran menghanguskan ratusan bangunan yang dihuni 1.325 keluarga di RT 07, 08, dan 09 RW 13, Kelurahan Kelapa Gading Barat, kemarin pagi. Api diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik di rumah milik Sahwi (50) pukul 03.15. Api kemudian membesar dan melalap ratusan bangunan dan padam sekitar pukul 07.30.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Warga menunjukkan uang miliknya yang terbakar saat peristiwa kebakaran di Kampung Pulo Kandang, Jalan Inspeksi Kali Sunter, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (1/10/2013). Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.30 dini hari tersebut mengakibatkan sedikitnya 700 rumah terbakar.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tetapi kerugian materiil ditaksir mencapai lebih dari Rp 2 miliar. Mayoritas dari sekitar 5.300 warga yang menghuni areal seluas sekitar 5 hektar itu mengungsi ke tenda-tenda yang dibangun Pemerintah Kota Jakarta Utara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Palang Merah Indonesia, Polri, TNI, dan pihak swasta. Sejumlah keluarga menumpuk pakaian dan barang yang selamat dari jilatan api di tepi Jalan Inspeksi Kali Sunter. Sebagian bertahan di hunian yang rusak ringan dan mengungsi ke rumah saudara atau teman.

Hingga Rabu siang, pengungsi masih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Mereka mengantre bantuan yang terus mengalir dari instansi pemerintah, individu, dan perusahaan swasta sejak kemarin siang. Bantuan antara lain berupa makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan bayi.

Menurut sejumlah warga, kejadian ini merupakan yang kedua sejak tahun 2000. Kebakaran besar yang menghanguskan ratusan bangunan melanda lokasi itu pada tahun 2002. Namun, warga kembali dan mendirikan hunian lagi di lahan yang terletak di sisi timur Jalan Yos Sudarso tersebut.

Sebelumnya, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Nurdin Silalahi mengatakan, api padam pada pukul 07.30 setelah 33 unit pemadam dikerahkan ke lokasi. Pemadaman terkendala oleh lalu lalang warga, sempitnya gang masuk ke permukiman, dan material bangunan yang mudah terbakar api.

Kepala Polsek Metro Kelapa Gading Komisaris Sutriyono menambahkan, kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran. Api diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah warga. "Petugas Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) Polri telah turun ke lokasi untuk penyelidikan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com