"Kalau oke, Pemprov akan menyubsidi pembangunan rumah mereka," tuturnya saat mengunjungi lokasi pengungsian di kantor RW 10, Jumat (4/10/2013).
Dua warga, Muhanah (38), dan Tukiyo, yang juga Ketua RW 10, mengatakan, pihaknya tak keberatan dengan tawaran tersebut. "Asal kepemilikan rumah dan tanah kami tidak berubah," ujar Tukiyo.
Fatahillah mengatakan, saat ini di Jakbar sedang dibangun kampung deret di Kecamatan Cengkareng dan Kecamatan Tambora. "Salah satu lokasi permukiman juga pernah terbakar," ujarnya.
Rina Aditya, pendiri dan pengelola Rumah Peduli dan Pengabdian, Rina Aditya Sartika Centre, berpendapat, pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) lebih cocok untuk permukiman padat.
"Daripada satu rumah ditinggali dua sampai tiga kepala keluarga, lebih baik ketiga kepala keluarga mendapat masing-masing satu unit rusunami," tuturnya usai menyerahkan sumbangan kepada korban kebakaran.
Pada Kamis (3/10/2013) pukul 10.00, terjadi kebakaran yang menghanguskan 108 rumah dan satu pabrik plastik di RW 10. Sebanyak 1.464 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.