Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tak Keberatan Ada Gerakan 'Jokowi For President'

Kompas.com - 06/10/2013, 20:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Joko Widodo mengaku tak keberatan dengan adanya posko gerakan "Jokowi for President 2014" di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Dia pun mengaku tidak tahu menahu soal gerakan itu.

"Itu kan masyarakat. Masa saya mau keberatan," ujar Jokowi kepada wartawan di DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Minggu (6/10/2013) siang.

Jokowi pun menampik bahwa gerakan yang mendukung dirinya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 adalah dirinya sendiri. Ia tak tahu menahu siapa yang ada di balik gerakan "Jokowi for President" tersebut.

Mantan Wali Kota Surakarta tersebut pun enggan merespon gerakan tersebut lebih jauh, misalnya meminta untuk membubarkan diri. Jokowi khawatir responnya tersebut mencerminkan bahwa dia mengurus wilayah politis.

Padahal, seperti yang biasa ia katakan, wilayah politik diurus DPP PDIP. "Kalau saya nutup berarti saya ngurus politik dong, biarin saja, wong itu masyarakat," lanjutnya.

Tinjau Posko

Selepas dari DPP PDIP, Jokowi sempat memantau keberadaan posko yang terletak di Jalan Dipo negoro, bekas kantor DPP PDIP itu. Namun, Jokowi tak turun, hanya memantaunya dari mobil saja. Dugaan bahwa Jokowi ingin meninjau posko itu adalah rute jalan yang dipilihnya saat pulang ke rumah dinasnya di Jalan Surapati.

Seharusnya, Jokowi yang melintas dari Pancoran ke arah Manggarai bisa saja belok kiri melewati Jalan Teuku Cik Ditiro. Namun, Jokowi malah belok kanan dan memilih memutar di Jalan Diponegoro.

Terlebih, saat melintas di jalan itu, Jokowi melambatkan mobil. Keberadaan posko diketahui berdasarkan sebuah spanduk berukuran raksasa yang ditempel di depan pagar lahan tersebut. Spanduk yang didominasi warna putih dan merah itu bergambar proklamator RI, Ir Soekarno dengan di sebelahnya tertulis 'Jokowi for Presiden 2014'.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com