JAKARTA, KOMPAS.com —
 Parkir liar masih banyak ditemui di banyak titik di Jakarta. Di Jakarta Pusat yang dekat dengan Balaikota, tempat gubernur berkantor pun, parkir liar tetap terjadi.

Salah satu lokasi parkir liar yang luput dari razia petugas dinas perhubungan adalah di sepanjang jalan antara Bundaran Hotel Indonesia dan Jalan KH Mas Mansyur, tepatnya di depan Thamrin City, Grand Indonesia, dan Plaza Indonesia.

Sabtu (5/10), sepeda motor, mobil pribadi, ataupun truk pembawa barang sampai bus-bus berpelat merah serta bus wisata parkir di tepi jalan. Ironisnya, di sepanjang tepi jalan di kawasan pertokoan, tempat usaha, dan kantor itu telah dipasang beberapa rambu larangan parkir. Seorang tukang parkir yang disebut Jaya mengatakan, razia parkir liar dan penggembosan dengan mencabut pentil belum pernah dilakukan di kawasan itu.

"Lagi pula sudah biasa seperti ini. Memang mau parkir di mana?" kata salah satu tukang parkir, Sabtu siang kemarin.

Beberapa usaha seperti tempat makan memang tidak memiliki lahan parkir memadai. Lahan parkir di pusat-pusat belanja di kawasan itu sebenarnya amat besar dan berdaya tampung tinggi. Namun, karena ada godaan dari para pengelola parkir liar dan di sisi lain para pengguna kendaraan juga tidak taat aturan, maka parkir liar pun marak.

Pada hari Sabtu dan Minggu, di beberapa pusat keramaian, masih ditemukan parkiran liar dan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar jalan. Hal itu mengganggu kenyamanan warga dalam liburan akhir pekan.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Budi Sugiantoro menjelaskan, pihaknya memberikan kesempatan bagi kios-kios kecil dan tukang parkir untuk beroperasi hanya di beberapa tempat.

"Segera ditindaklanjuti bila parkir liar mengganggu ketertiban di jalan," kata Budi. (NEL/K06)