Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Masih Berupaya Selamatkan PD Dharma Jaya

Kompas.com - 10/10/2013, 11:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sampai saat ini, Pemprov DKI Jakarta menyatakan tetap memberikan penyertaan modal pemerintah (PMP) Rp 15 miliar meski ada dugaan korupsi di tubuh PD Dharma Jaya. Lalu apa alasannya?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, suntikan PMP diberikan karena PD Dharma Jaya punya hak impor daging sapi. Selain itu, kebutuhan daging yang berasal dari distributor daging sapi bagi Jakarta itu masih banyak.

"Makanya kita kasih dulu karena gimanapun kebutuhan daging banyak. Kita lagi pengin memanfaatkan itu," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Basuki juga mengatakan memikirkan wacana untuk menggabungkan PD Dharma Jaya dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) atau dengan PT Pembangunan Jaya, BUMD DKI Jakarta lainnya. Dua BUMD ini diwacanakan menjadi perusahaan yang membawahi PD Dharma Jaya. Basuki berkeinginan untuk merampingkan beberapa BUMD.

Basuki mengakui, apabila hal itu terjadi, maka tugas kedua BUMD yang biasa menangani masalah properti itu tentunya akan bertambah. "Matang baru kita rampingkan BUMD. Kalau langsung holding, pajak kena, repot kan. Mending salah satu BUMD kita untuk jadi holding," ujar Basuki.

Selain itu, PD Dharma Jaya juga tidak akan dibubarkan. Padahal, dalam wacana sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta pernah menyatakan akan membubarkan PD Dharma Jaya.

"Jadi kalau dibubarin, kan, harus bayar pesangon orang yang kerja. Terus takut aset-aset dicuri. Nah, jalanin dulu, pembenahan, asetnya musti dijaga. Kalau enggak, asetnya gimana? Mesin-mesin pemotongan? Hilang nanti," ujarnya.

Basuki mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sendiri tengah berencana untuk memindahkan logistik daging di Lampung, bukan lagi di Jakarta seperti saat ini. Menurutnya, pembicaraan tersebut sudah dilakukan pula dengan Gubernur Lampung.

"Jadi kita mau minta Pak Hasan Basri (asisten pembangunan ekonomi) matangkanlah secara bisnis," ungkap Basuki.

Terakhir, mengenai adanya dugaan korupsi di PD Dharma Jaya, Basuki menyerahkan hal itu kepada aparat berwenang untuk menanganinya. "Tangkap saja, suruh jaksa. Korupsi-korupsi gitu tergantung aparat yang bisa nangkap," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com