Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RW di Pulogadung Kaget, Mantan Lurah Palsukan Stempel

Kompas.com - 29/10/2013, 10:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur memeriksa 10 ketua rukun warga (RW) se-Kelurahan Pulogadung. Para ketua RW mengaku kaget dan kecewa ketika ditunjukkan bukti stempel dan tanda tangan ketua RW yang dipalsukan.

Pemeriksaan itu dilakukan pada Senin (28/10/2013), terkait kasus korupsi yang dilakukan Tema Yuliman, mantan Lurah Pulogadung; dan Nedi Sunarto, Bendahara Kelurahan Pulogadung, Jakarta Timur.

Ketika tim penyidik Kejari menunjukkan bukti stempel dan tanda tangan palsu 10 ketua RW yang ada di Kelurahan Pulogadung, Ketua RW 07 Suparno kaget. Apalagi, dalam bukti tersebut, ditunjukkan juga berbagai kegiatan yang diadakan oleh kelurahan, yang ternyata fiktif.

"Kami ini lembaga resmi, kami tidak menyangka seorang lurah sampai berani membuat stempel palsu yang berada di bawah jajarannya. Kami kecewa atas tindakan lurah tersebut. Padahal, warga mengenal baik lurah itu," kata Suparno ketika dihubungi Warta Kota, Senin (28/10/2013).

Menurut Suparno, semua ketua RW di Kelurahan Pulogadung mengenal baik sosok Tema Yuliman yang sebelumnya menjabat Lurah Pulogadung itu. Pasalnya, Tema kerap turun langsung menemui warga ketika ada kegiatan atau masalah yang ada di warga.

"Saya jadi RW sejak tahun 2000, dan sudah pernah mengalami dipimpin sebanyak empat lurah. Tapi baru dengan lurah Tema dikecewakan. Karena ini menyangkut nama baik warga yang tinggal di sini juga," kata Suparno. (Mohammad Yusuf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com