Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Dibiarkan 2 Pekan, Belatung "Main" ke Rumah Warga

Kompas.com - 04/11/2013, 12:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Jalan Nusa IV, RT 12 RW 03, Kelurahan Kramatjati, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, mengeluhkan keberadaan sampah yang menumpuk di lokasi pembuangan sementara (LPS) di permukiman mereka. Sampah tersebut, menurut warga, sudah menumpuk hampir dua minggu sehingga menyebabkan munculnya belatung yang menjalar ke pelataran rumah warga sekitar LPS.

Pantauan Kompas.com, LPS tempat pembuangan sampah yang berbentuk bak berukuran 2 x 4 meter tersebut telah penuh dengan sampah rumah tangga. Kebetulan, letak LPS tersebut berhadapan langsung dengan rumah warga.

Ketua RT 12 RW 03 Samsir Chaniago (58) yang ditemui di LPS tersebut menuturkan, truk dari Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur yang biasa mengambil sampah di LPS tersebut beberapa minggu belakangan sudah tidak pernah mendatangi lokasi kembali untuk mengambil sampah.

"Biasanya, setiap seminggu sekali rutin mengambil sampah. Cuma ini sudah dua minggu dari tanggal 18 (Oktober) kemarin," ujar Samsir kepada wartawan, Senin (4/11/2013).

Samsir tidak mengetahui mengapa petugas kebersihan bersama truk tidak muncul untuk mengambil sampah. Kendati volume sampah tersebut tidak begitu banyak, dia mengatakan, belatung dari LPS tersebut mengganggu kediaman warga sekitar yang berhadapan langsung dengan LPS.

"Ini memang belum banyak, cuma belatungnya itu bisa dilihat sendiri kan ke pelataran rumah warga. Kalau LPS-nya jauh dari pemukiman warga kan enggak apa-apa. Tadi pagi, banyak sampai disapuin belatungnya," ujar Samsir.

Menurutnya, LPS tersebut digunakan warga dari tiga RT di RW 03, yakni RT 03, RT 10, dan RT 12 sebagai tempat pembuangan sampah rumah tangga. Samsir mengatakan, pihak RT mengambil inisiatif untuk iuran kebersihan dari tiga RT tersebut dengan total Rp 150.000.

"Iuran kebersihan itu buat bayar sopir truk karena kebijaksanaan dari RT supaya buat uang lelah atau uang perangsanglah buat sopir. Biar dia rajin ngangkat sampah di daerah saya," ujar Samsir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com