Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Ancol Gantung Diri Sempat Keluhkan Penyakitnya

Kompas.com - 07/11/2013, 07:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum ditemukan tewas gantung diri di kediamannya, Kepala Departemen Staf Pengembangan Bisnis PT Pembangunan Jaya Ancol Pirsa Gautama (46), sudah terlihat dalam kondisi tak sehat. Dia terakhir terlihat masuk kantor pada Jumat, 1 November 2013.

"Saya kaget enggak nyangka. Karena hari Jumat itu, sudah terlihat sakit. Hari ini, tahu-tahu dapat kabar (meninggal)," kata Sekretaris korban, Eka, ditemui di rumah duka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (6/11/2013) malam.

Eka menuturkan, Pirsa memang mengeluhkan penyakit darah tinggi dan batuknya. Namun, ia tidak mengetahui sudah berapa lama bosnya itu menderita sakit tersebut. Dia tidak pernah membicarakan masalah pribadinya. Atasannya tersebut, kata Eka, hanya suka membicarakan mengenai masalah pekerjaan bersama teman-temannya.

Eka mengenang Pirsa sebagai pribadi yang baik dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Almarhum tidak pernah marah, malah sebaliknya pemimpin yang ramah.

"Bapak itu orangnya baik banget, selama saya jadi sekretaris, dia enggak pernah marah ke saya," ujar Eka.

Salah satu tetangga korban, Nina (50), juga mengenal Pirsa sebagai pribadi yang ramah. Dia merasa kasihan melihat dua anaknya yang masih duduk di sekolah dasar. "Anaknya ada dua orang, masih kelas 1 SD dan 4 SD, cewek semua," kata Nina.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab Pirsa mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Polsek Metro Duren Sawit masih mencari motifnya. Alat yang digunakan Pirsa untuk gantung diri telah dijadikan barang bukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com