Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Berharap DPRD Dukung Penetapan APBD

Kompas.com - 08/11/2013, 20:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seusai bertemu anggota DPRD DKI dalam pesta kebun di rumah dinasnya, Jumat (8/11/2013) siang, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap agar sejumlah program Pemprov DKI didukung oleh para wakil rakyat Jakarta tersebut. Salah satunya soal penetapan APBD 2014.

"Oleh sebab itu, pertengahan Desember diharapkan DPRD sudah mengesahkan APBD-nya," ujar Jokowi di rumah dinasnya, Jumat.

Jokowi menjelaskan, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI telah menyusun rancangan APBD 2014 sejak Oktober 2013. Bentuk konkretnya sudah dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS).

Dalam KUAPPAS tersebut, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan jumlah APBD 2014 sebesar Rp 67 triliun. Rancangan tersebut, kata Jokowi, tinggal diserahkan kepada DPRD DKI untuk dibahas dan akhirnya disahkan.

Jokowi berharap, dengan komunikasi harmonis yang terjalin antara pemerintah dan parlemen daerah tersebut, proses penganggaran itu dapat berjalan mulus. Itu artinya APBD DKI dapat dijalankan tepat waktu per 1 Januari 2014.

Menurut Jokowi, dalam APBD 2014, Pemprov DKI fokus pada pos belanja langsung di Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan. Di dua urusan tersebut, Jokowi menaikkan alokasinya tiga kali lipat dibandingkan dari APBD 2013.

"Belanja langsung naik tiga kali lipat untuk urusan perhubungan, terutama buat transportasi, dan urusan pekerjaan umum, terutama buat banjir," kata Jokowi.

Tahun ini belanja langsung kedua bidang tersebut sebesar Rp 8,6 triliun. Jika dinaikkan menjadi tiga kali lipat, maka tahun depan belanja langsung itu diperkirakan menjadi Rp 25,8 triliun. Belanja langsung adalah pengeluaran yang terkait langsung dengan produktivitas kegiatan suatu program. Beberapa contoh belanja langsung adalah pembayaran klaim Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan honor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com