Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dari Titik ke Titik, Masalah Ciliwung Hanya Sampah

Kompas.com - 14/11/2013, 10:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat Mayor Jenderal Meris Wiryadi melaksanakan patroli sampah di Sungai Ciliwung, ruas Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Kamis pagi. Patroli sampah merupakan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke aliran sungai.

Pantauan Kompas.com, Jokowi, Meris, serta belasan anggota TNI memulai patrolinya dari Jalan Latumenten, tepat di depan Season City. Dengan menggunakan perahu karet dan pelampung, Jokowi, yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam, beserta rombongan mulai bergerak ke arah utara pukul 08.45. Aksi mereka jadi tontonan warga sepanjang sungai.

Sebelum turun ke sungai, Jokowi mengungkapkan, aksi patroli yang dilakukan bersama TNI untuk kedua kalinya tersebut adalah sebagai sosialisasi kepada masyarakat agar tak membuang sampah ke dalam sungai. Menurutnya, kondisi sungai di Jakarta sudah terlalu penuh dari sampah sehingga situasi itu harus dihentikan.

"Ini baru sosialisasi ke warga karena dari dulu permasalahan dari titik ke titik hanya sampah. Ndak ada yang lain," ujar Jokowi.

Jokowi berharap sosialisasi tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Begitu juga dengan Meris Wiryadi, yang mengungkapkan bahwa sosialisasi tersebut sangat dibutuhkan pada saat sekarang. Selain kondisi sungai di Jakarta yang telah parah atas sampah, musim hujan pun tinggal menghitung hari saja.

Untuk mendukung patroli sampah, TNI menerjunkan 4.500 personel TNI AD. Tak hanya itu, sebanyak 2.500 warga sekitar dan 500 personel Dinas Kebersihan DKI pun turut diterjunkan demi suksesnya patroli sampah tersebut.

"Kita akan bagi patroli jadi empat sektor dari Ciliwung di Plut, Jakarta Utara, hingga Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Sektor I mulai dari Pintu Air Manggarai hingga Jembatan Tinggi. Sektor II dari Jembatan Tinggi sampai Roxy. Sektor III dari Roxy hingga Kali Jodoh. Sektor terakhir dari Kali Jodoh sampai Pluit," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com