JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan rumah di RT 01, 02, 03, dan 04 RW 01, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir setinggi 30-40 cm sejak tiga pekan lalu. Hal itu terjadi akibat mesin pompa yang tidak bekerja secara optimal dan sistem drainase yang kurang baik.
Dari pantauan Kompas.com, Selasa (19/11/2013), ketinggian air di area itu sudah mulai berangsur-angsur surut hingga ketinggian air mencapai 10 cm.
Lurah Kapuk Muara Purnomo mengatakan, banjir selalu terjadi setiap ada air pasang dan hujan kiriman di empat RT tersebut. Meski demikian, saat ini pemerintah sudah memasang tiga pompa air.
"Sejak bulan Juni saya di sini, pompa sudah jalan secara optimal, pompa di Kapuk Muara berfungsi semua, tiap hari rutin difungsikan, hanya saja sistem drainase yang sedang diperbaiki," ujar Purnomo, Selasa.
Purnomo mengatakan, saat air pasang dan tidak hujan, ketinggian genangan dapat mencapai 25 cm.
Purnomo menuturkan banjir rob sudah biasa, karena musim hujan jadi sering naik, sehingga sistem drainase diperbaiki dengan ditinggikan sepanjang 85 meter. Pembuangan airnya ke kali angke melalui pompa Kapuk 3 untuk RW 01, pompa Kapuk 2 untuk RW 01, RW 5, RW 4, dan pompa Kapuk 1 untuk RW 4, RW 3, dan sekitarnya.
Pada pompa Kapuk 1 ada 4 pompa, pompa 1,3,4 operasi, pompa 2 sedang diperbaiki, sedangkan pompa Kapuk 2 dan Kapuk 3 masing-masing ada 3 pompa beroperasi semua dengan debit air 1000 liter per detik setiap pompanya.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Ferry (45) mengatakan, genangan yang terjadi selama tiga pekan tersebut diakibatkan tiga pompa air di RW 01, 04, dan 05, Kapuk Muara, dan Waduk Tiga belum optimal.
"Jika pompa air dan Waduk Tiga itu sudah berfungsi dengan baik, mungkin warga di sini tidak lagi kebanjiran setiap kali air pasang,” ujar Ferry.
Ia mengatakan, akibat genangan air itu, warga mengalami kesulitan untuk keluar-masuk area pemukiman. Para pelajar juga kesulitan berangkat ke sekolah karena harus selalu menenteng sepatunya.
Menurut Ferry, setiap kali musim air pasang, genangan air kerap muncul di wilayah tempat tinggalnya. Pada Februari 2013 lalu, warga sempat mengungsi ke daerah Pantai Indah Kapuk akibat ketinggian air mencapai 1-1,5 meter.
Warga berharap kepada pemerintah agar secepatnya mengoptimalkan pompa air dan waduk agar area tersebut bebas dari banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.