JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tante Heny (73), yang jasadnya ditemukan berada dalam koper, merupakan kekasih dari Suherman (31) alias Tomi, pria yang membunuhnya. Kepada penghuni kos, tante Heny kerap menyebut Tomi sebagai anaknya.

Sri Hedayati (62), pengelola rumah kos di Jalan MPR Raya, tempat tante Heny mengekos, mengaku kecolongan terkait hal tersebut. Dia tidak menyangka, pria yang dikenal sebagai anak dari Heny ternyata kekasih sekaligus pembunuh wanita penghuni kosnya.

"Saya lemas, kaget sekali. Merasa kecolongan," kata Sri, seperti dikutip dari Warta Kota.

Heny tinggal di kos-kosan seharga Rp 4 juta per bulan itu seorang diri. Dia dibunuh oleh Tomi di kos-kosan tersebut pada 31 Oktober 2013.

Dari olah TKP yang berlangsung pada Sabtu (7/12/2013) kemarin, Tomi diketahui menikam tubuh tante Heny dengan pisau buah berkali-kali. Bersama rekannya, Suwanda, Tomi kemudian memasukkan tubuh tante Heny ke dalam koper dan membuangnya di Sungai Cinyurug, Bogor.

Motif pembunuhan diketahui karena Tomi sakit hati dan kesal kepada tante Heny yang marah dengan melempar botol minyak urut dan mencoba menusuknya dengan pisau. Pemicunya, Tomi menolak permintaan tante Heny agar dia libur bekerja.

Belakangan, baru diketahui motif lain, yakni tante Heny selalu mengancam akan melaporkan Tomi ke polisi dengan tuduhan pelecehan seksual setiap permintaannya tidak dipenuhi Tomi.

Olah TKP tersebut digelar tertutup, yakni di kamar nomor 16 di lantai dua. Dua pelaku yang terlibat, yakni Tomi dan Suwanda, dihadirkan di olah TKP tersebut.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Herry Heryawan mengatakan, hasil olah TKP ini masih dianalisis untuk disimpulkan. "Hasilnya, nanti yang pasti beberapa barang bukti kami dapatkan," katanya.