Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehabisan Uang, Kakek-Nenek Terpaksa Menunggu di Stasiun

Kompas.com - 09/12/2013, 18:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kusniah (57) dan Aman (60) memilih menunggu di Stasiun Palmerah. Padahal, tak jelas kapan kereta yang mereka tumpangi akan kembali beroperasi.

Siang ini, Senin (9/12/2013), Kusniah berada dalam salah satu gerbong di kereta tujuan Angke-Rangkasbitung. Keduanya hendak pulang ke rumahnya di Parung Panjang. Namun, pengoperasian KRL lintas Tanah Abang-Parung Panjang terhenti sejak pukul 11.30 akibat kecelakaan antara KRL jurusan Serpong-Tanah Abang dan truk tangki bermuatan bahan bakar minyak di pelintasan Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kusniah dan Aman memilih menunggu di stasiun. Kusniah duduk meluruskan kakinya di kursi kereta. Adapun Aman duduk di depannya dengan kancing kemeja terbuka. Di luar, hujan turun tak terlalu besar.

Kusniah tak punya pilihan selain menunggu. Uang di kantongnya hanya tersisa Rp 20.000. Tak akan cukup bagi mereka untuk berganti moda ke angkutan umum mobil menuju Parung Panjang. Ongkos mobil ke sana bisa mencapai Rp 40.000. Belum lagi harus tiga kali berganti mobil. "Lagi pula kaki saya sudah tak kuat. Saya sedang sakit," ujar Kusniah.

Hari ini Kusniah baru keluar dari Rumah Sakit Dharmais, Jakarta. Kartu Jakarta Sehat membantunya meringankan biaya perawatan akibat kanker payudara. Selama 14 hari Kusniah menjalani kemoterapi, tetapi seusai itu kondisinya justru drop. "Makanya, sekarang pun masih lemas ini," kata nenek dari lima cucu itu.

Kusniah mengatakan tidak punya banyak uang karena dia tak bekerja. Suaminya sehari-hari bekerja sebagai pemulung.

Sementara itu, puluhan penumpang KRL lain juga terpaksa menunggu di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Akibat kecelakaan KRL jurusan Serpong-Tanah Abang dan truk tangki pembawa bahan bakar di Bintaro, sejumlah keberangkatan sementara dihentikan sambil menunggu proses evakuasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com