Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kampung Deret untuk Warga Taman Burung? Tak Mungkin!

Kompas.com - 27/12/2013, 16:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta, Joko Widodo menegaskan tak akan membangun kampung deret, rumah susun atau sejenisnya di Taman Burung, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai ganti permukiman warga yang telah ditertibkan.

"Bangun kampung deret? Rusun? Tidak mungkin," tegas Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat pada Jumat (27/12/2013) siang.

Alasannya, syarat pembangunan kampung deret atau rumah susun di Jakarta adalah lahan tersebut mempunyai sertifikat resmi serta bukan tanah yang tengah dalam sengketa. Sementara, lahan di Taman Burung adalah milik Pemprov DKI Jakarta.

"Di sana ada sertifikat enggak? Kalau enggak ya sudah,"ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Yonathan Pasodung menambahkan, di sekitar Waduk Pluit,memang telah masuk ke dalam perencanaan penambahan ruang terbuka hijau. Hanya saja, selama ini lahan itu dikuasai oknum warga hingga RTH gagal dibangun Pemprov DKI.

Yonathan mengungkapkan, pihaknya tidak mungkin melaksanakan pembangunan secara asal-asalan. Menurutnya, perencanaan itu telah disahkan dengan bermacam pertimbangan yang matang.

Sebelumnya diberitakan, Satpol PP, Polri dan TNI untuk kedua kalinya menertibkan gubuk dan tenda liar warga di Taman Burung Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat pagi. Lima orang warga ditangkap karena dianggap memprovokasi warga untuk melawan. Di sisi lain, penertiban tersebut mendapatkan kritik dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia atau SRMI. Mereka mempertanyakan mengapa Jokowi-Ahok tidak membangun kampung deret, kampung susun atau semacamnya bagi warga sebagai gantinya.

"Jika Jokowi-Ahok benar pro rakyat, maka harusnya di lahan ini bisa terbangun kampung deret, rumah susun atau kampung nelayan dong tanpa harus menggusur warga dan menciptakan kemiskinan baru, sesuai janji kampanye mereka," ujar Ketua Umum SRMI, Wahida Baharuddin Upa melalui siaran pers, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com