Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan PO Lebak Bulus Tutup Jalan, Lalu Lintas Macet

Kompas.com - 06/01/2014, 11:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa ratusan karyawan perusahaan otobus antarkota dan antarprovinsi yang semula berjalan tertib mulai mengganggu ketertiban lalu lintas di Jalan Pasar Jumat, depan Terminal Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Akibatnya, lalu lintas dari arah perempatan Lebak Bulus menuju Pamulang tersendat.

Pantauan Kompas.com, Senin (6/1/2014) siang, massa yang semula berorasi di depan loket tiket dan berkeliling di dalam terminal bergerak keluar ke jalan depan terminal. Mereka kemudian berdiri berjejer menutup arus kendaraan di jalur tersebut sehingga menyebabkan lalu lintas tidak bergerak. Mobil dan motor terpaksa melalui ruas jalan di depan kantor Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan untuk melewati pagar massa. Di tengah jalan, massa kompak meneriakkan yel-yel mereka.

Penutupan itu berlangsung sekitar 20 menit sebelum polisi meminta massa untuk tidak menutup jalan. Kepala Polsek Metro Cilandak Komisaris Sungkono bersama anggotanya terlihat meminta massa untuk meninggalkan jalan yang ditutup tersebut. Sungkono mengatakan, aksi tersebut mendapat pengawalan 400 petugas kepolisian gabungan, termasuk dari Polda Metro Jaya. Kendaraan antihuru-hara dan barracuda disiapkan untuk mengawal aksi tersebut.

Setelah aksi penutupan jalan, massa kemudian bergerak jalan membuka akses lalu lintas kembali. Kendaraan yang sebelumnya tersendat dapat berjalan normal. Informasi sementara massa bergerak ke arah Pamulang-Ciputat. Belum diketahui pasti ke mana tujuan massa. Seorang demonstran mengatakan mereka hanya berputar-putar di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com