Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu Lintas Sekitar Halim Akan Semakin Parah

Kompas.com - 10/01/2014, 08:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Bandara Halim Perdanakusuma berpotensi memperparah kemacetan lalu lintas di Jakarta Timur. Beberapa simpul jalan di kawasan Halim sudah melebihi kapasitas kendaraan. Pengaturan lalu lintas dan manajemen transportasi saatnya menyertai beroperasinya penerbangan komersial di bandara tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, pengaturan lalu lintas dan manajemen transportasi dibutuhkan untuk memperlancar arus lalu lintas. "Kami akan bantu mengurai kepadatan dengan menempatkan petugas di simpul kepadatan, tetapi upaya ini tidak akan bertahan lama. Sebab, belum ada perbaikan lalu lintas dan manajemen transportasi," kata Pristono, Kamis (9/1/2014), di Jakarta.

Pantauan Kompas.com, Jumat (10/1/2014) pagi, petugas Dishub DKI dan polisi turut berjaga-jaga di sepanjang Jalan MT Haryono mengarah ke Halim. Pengawasan lalu lintas dilakukan sampai ke depan bandara. Provost TNI Angkatan Udara juga membantu tepatnya di depan dan di dalam kompleks Bandara Halim.

Sekitar pukul 06.30, kemacetan lalu lintas terjadi dari arah Cililitan. Kemacetan terjadi sekitar 400 meter sebelum gerbang utama Bandara Halim. Akun Twitter PT Jasa Marga menyebutkan, sekitar pukul 08.30, arus kendaraan di jalan tol Cililitan/Halim-Cawang-Kuningan mengalami kepadatan, terutama pada pintu keluar Kuningan.

Terminal bayangan

Pengaturan lalu lintas yang dimaksud meliputi perbaikan simpang yang melebihi kapasitas, penyediaan parkir, penyesuaian lampu lalu lintas, pelebaran jalan, dan pengaturan tempat parkir. Sementara manajemen transportasi yang diperlukan adalah menyiapkan moda angkutan yang sesuai di sana, tempat pemberhentian angkutan umum, dan tempat pergantian antarmoda.

"Jangan sampai dengan beroperasinya penerbangan komersial di sana muncul terminal bayangan. Ini bakal memperburuk layanan transportasi di Halim," kata Pristono.

Hingga Kamis, tak ada perubahan lalu lintas kendaraan di beberapa ruas jalan menuju Bandara Halim. Arus kendaraan dari kawasan permukiman di Kelurahan Halim masih dapat langsung menuju Jalan Halim Perdanakusuma yang menjadi satu-satunya jalan utama menuju bandara. Padahal, penerbangan komersial domestik mulai beroperasi di sana Jumat ini.

Sementara itu, kendaraan dari arah Cawang masih dapat melintasi Jalan Halim Perdanakusuma ke kawasan permukiman di Halim. Sejauh ini belum tersedia akses tol yang langsung terhubung ke Bandara Halim.

Menurut rencana, selama Januari akan ada 16 penerbangan setiap hari di bandara itu. Itu pun baru terbatas penerbangan yang dijalankan satu maskapai, Citilink. Pada Februari hingga Maret, beberapa maskapai lain pun akan menyusul membuka penerbangan di Bandara Halim, yaitu Garuda Indonesia, Air Asia, dan Batik Air.

Dalam satu jam, Bandara Halim memiliki kapasitas tiga keberangkatan sekaligus. Setiap keberangkatan, sesuai kapasitas rata-rata pesawat air bus, setidaknya 600 penumpang untuk tiga pesawat. Sementara untuk kedatangan, bandara ini dapat menerima setidaknya dua pesawat kedatangan, yakni sekitar 400 penumpang.

Dari asumsi jumlah penumpang untuk pesawat keberangkatan dan kedatangan itu dapat tergambarkan kepadatan arus kendaraan menuju bandara ini.

General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma Iwan Krishadianto mengatakan, sementara ini belum ada pengalihan arus untuk mengantisipasi kemacetan menuju Halim. Namun, untuk antisipasi kemacetan selanjutnya, PT Angkasa Pura telah diminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk membuat kajian amdal lalu lintas dengan dioperasikannya Bandara Halim untuk penerbangan komersial secara reguler. ”Amdalnya masih disusun konsultan PT Angkasa Pura,” katanya.

Mengantisipasi potensi kemacetan ke Bandara Halim sementara ini, menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Komisaris Besar Nurhadi Yuwono, pihaknya akan menurunkan sekitar 30 personel per hari untuk mengatur arus lalu lintas di sekitar Halim. (NDY/MDN/PIN/RAY, SAN/C12-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com