Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Larang Pengungsi Minta Sumbangan

Kompas.com - 21/01/2014, 12:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menindak para pengungsi banjir yang meminta sumbangan di jalan-jalan. Ia menegaskan, bantuan untuk pengungsi banjir sudah melimpah.

"Ini Ibu Kota loh, jangan ada yang seperti-seperti ini lagi. Ini tugas Satpol PP," ujarnya, saat memberikan pengarahan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014) pagi.

Saat menyampaikan itu, Jokowi menunjukkan sebuah foto yang diambil ajudannya di lokasi pengungsian Jakarta. Dia tak menyebut di mana tepatnya foto tersebut diambil. Pada foto itu terlihat seorang anak berusia belasan tahun meminta sumbangan dengan kardus di jalan.

Jokowi meminta lurah dan camat, terutama yang wilayahnya dilanda banjir, untuk menginformasikan jka ada korban banjir yang berada di jalan-jalan dan meminta sumbangan kepada pengguna jalan.

"Bantuan kita buat pengungsi tidak sedikit, banyak," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, kondisi tersebut terjadi di Jakarta Timur, tepatnya di kawasan Kramat Jati yang ikut terendam banjir. Para korban banjir tidak mengungsi. Anak-anak korban banjir tampak minta sumbangan di sepanjang Jalan Condet Raya hingga ke Jalan Dewi Sartika.

Tak jarang, tindakan yang dilakukan para korban banjir ini mengakibatkan kemacetan. Seperti diketahui, meminta-minta sumbangan tanpa melalui suatu badan resmi dikategorikan melanggar Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Ketertiban Umum. Baik yang meminta sumbangan maupun yang memberi, masing-masing bisa dikenai hukuman denda Rp 500.000 dan kurungan maksimal tiga bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com