Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Puskesmas di Jakarta Terendam Banjir

Kompas.com - 21/01/2014, 21:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir yang melanda Jakarta dalam sepekan terakhir menyebabkan 17 puskesmas terendam genangan air. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan, kondisi itu menyebabkan pelayanan kesehatan di puskesmas itu tidak berfungsi optimal.

"Warga beralih ke posko-posko kesehatan yang dekat dengan lokasi pengungsian," kata Dien di Balaikota Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Menurut Dien, ada 95 posko kesehatan yang didirikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta di beberapa lokasi pengungsian. Persediaan obat-obatan dan petugas kesehatan pun tidak berbeda jauh dari puskesmas. Ia mengupayakan agar penyakit apa pun yang dialami warga dapat diobati dengan tepat. Kalaupun tidak dapat diobati, pasien akan dirujuk ke rumah sakit terdekat. "Semuanya gratis," kata Dien.

Adapun 17 puskesmas yang terendam itu adalah Puskesmas Semper Timur, Semper Barat, Kedoya Utara, Tegal Alur II, Tegal Alur III, Pademangan II, Semanan II, Bidara Cina II, Bidara Cina III, Kapuk I, Kapuk II, Rawa Buaya, Kedaung, Kali Angke, Cengkareng Barat I, dan dua lainnya. Total pengungsi yang terjangkit penyakit sejak Senin (13/1/2014) pekan lalu sampai Senin kemarin pukul 23.00 WIB sebanyak 22.124 orang. Mereka mengeluhkan gatal-gatal, demam, dan flu.

Sementara itu, sebanyak 21 pengungsi telah dirujuk ke rumah sakit. Mereka dirujuk ke rumah sakit terdekat, seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, RSUD Tarakan, dan RSUD Koja. Pasien yang dirujuk menderita stroke, diare berat, asma berat, dan seorang bayi kejang dan demam tinggi.

"Bagi saya yang terpenting, petugas kesehatan harus benar-benar mengawasi warga dan kalau ada yang sakit langsung bawa ke puskesmas terdekat," kata Dien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com