Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan di Jakarta Akan Dibeton

Kompas.com - 26/01/2014, 13:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan meminta warga memaklumi kondisi jalan yang masih berlubang dan rusak. Hal itu dikarenakan kualitas jalan di Jakarta masih rendah sehingga mudah rusak.

"Kita lihat, infrastruktur di Jakarta belumlah sekualitas kekuatan jalan internasional," kata Manggas kepada wartawan, Minggu (26/1/2014).

Menurut Manggas, kerusakan itu diakibatkan oleh genangan air selama musim hujan dan beban berlebihan. Untuk menghindari kerusakan lebih parah, Dinas PU DKI secara bertahap akan membeton semua jalan di Jakarta. Pembetonan ini telah dianggarkan dalam APBD DKI 2014.

Dengan menggunaan beton, kata Manggas, harganya lebih terjangkau, dan kualitasnya lebih baik dibanding menggunakan hotmix. Di samping itu, ia juga berjanji akan menyelesaikan perbaikan jalan berlubang dalam jangka waktu 7 x 24 jam sejak pelaporan jalan. Namun, perbaikan akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. Agar hasilnya maksimal, perbaikan jalan dilaksanakan saat cuaca terang dan tidak hujan.

"Kadang-kadang secara kasat mata bagus, tapi jalan itu selalu dilintasi oleh kendaraan secara berulang. Intinya, saya minta kepada kawan-kawan di sudin (suku dinas) jangan sampai tunggu jalan rusak dahulu," katanya.

Dinas PU DKI mencatat, jalan rusak di Jakarta Pusat seluas 3.871 meter persegi atau 0,11 persen dari total luas jalan di wilayah itu, yakni 3,4 juta meter persegi. Wilayah Jakarta Utara mengalami kerusakan jalan terluas, yakni 80.557 meter atau 2,07 persen dari total 3,9 juta meter persegi di wilayah tersebut. Di Jakarta Barat, luas jalan rusak 14.625 meter persegi atau 0,25 persen dari luas total 5,7 juta meter persegi. Adapun kerusakan di Jakarta Selatan seluas 16.585 meter persegi atau 0,54 persen dari total 9,1 juta meter persegi. Di Jakarta Timur, luas jalan rusak 24.760 meter persegi atau 0,38 persen dari total 6,5 juta meter persegi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jalan berlubang pascabanjir dua pekan lalu terdapat di hampir semua titik di Jakarta. Kerusakan antara lain tampak di Jalan Panjang, Tebet, Abdullah Syafei, Jalan Kebagusan, depan UKI Cawang, Tubagus Angke, Daan Mogot, dan Tanjung Priok. Beberapa waktu lalu, jalan rusak berat terlihat di depan selter transjakarta di Kebon Jeruk. Akibat jalan rusak itu, tak sedikit pengendara motor dan mobil yang berhati-hati dalam melajukan kendaraannya. Jalan berlubang dengan kedalaman hingga 10 cm itu berdampak kemacetan di kawasan tersebut. Banyak warga yang mengeluhkannya.

Namun, pada Rabu (22/1/2014) malam menjelang dini hari, beberapa petugas Dinas PU DKI Jakarta dari bidang pemeliharaan jalan dan jembatan terlihat memperbaiki Jalan Panjang. Ada yang memasukkan pasir ke dalam jalan berlubang, dan ada pula yang menggerakkan alat berat untuk mengaspal jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com