Anyo, salah seorang penjaga di wihara berusia 325 tahun ini, mengatakan, pelaksanaan doa tetap dilakukan pada Kamis (30/1/2014) malam nanti, sekira pukul 23.00-24.00, meski akses menuju wihara tersebut saat ini sedang tergenang air setinggi 30 sentimeter.
Beberapa hari lalu, wihara ini juga sempat tergenang sekitar 10 sentimeter. Syukurnya, kata Anyo, tidak mengenai peralatan untuk berdoa yang ada di wihara karena sebagian altar adalah meja berkaki, yang aman dari genangan air.
Dia mengatakan, pengelola wihara sedang melakukan pembersihan untuk menyambut puncak perayaan Tahun Baru China atau Imlek, nanti malam. Wihara pun dipercantik, termasuk dengan menambahkan hiasan bunga di altar tempat berdoa, hio, serta penyediaan sesaji buah-buahan.
"Kacanya katanya sebagai penolak bala. Dipercaya untuk pembawa kesehatan, keselamatan, dan rezeki," kata Anyo.
Haw Kuang Kim terpajang di dinding wihara melambangkan umat yang berdoa. Anyo mengatakan, benda ini memiliki masa. Setiap satu tahun sekali harus diganti.