Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Warga Kampung Pulo Diajak Tengok Rusun Komarudin

Kompas.com - 12/02/2014, 13:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur mengajak 60-an warga Kampung Pulo yang menjadi korban banjir untuk menengok Rumah Susun Komarudin di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/2/2014). Warga tersebut berasal dari RT 13 RW 03 Kampung Pulo yang terdampak banjir.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, warga menumpang dua buah bus bertuliskan "Enjoy Jakarta" yang disediakan untuk berangkat dari Kampung Pulo menuju Rusun Komarudin. Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu dan Camat Jatinegara Syofian Taher ikut mendampingi kunjungan itu.

Setelah tiba, warga langsung berbaris dan mendapatkan pengarahan dari Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto. Warga yang terdiri dari pria dan wanita ini langsung meninjau Blok D rusun tersebut untuk melihat kondisi tiap unit rusun. Sebagian warga merekam kondisi rusun menjadi video untuk disimpan dan diperlihatkan kepada warga lain yang belum berkesempatan menengok rusun itu. Rusun tersebut akan menjadi tempat relokasi warga Kampung Pulo.

Wardati (50), warga RT 13 RW 03 Kampung Pulo, mengatakan masih ingin melihat lebih dulu kondisi rusun sebelum memutuskan untuk pindah. "Ini mau lihat saja, kalau cocok pengin tinggal di sini. Saya sih senang, cuma kita dikasih rumah doang atau sama isinya," ujar Wardati sembari tertawa, Rabu siang.

Sementara itu, Ali Anton (49) dari RT 13 RW 03 mengatakan, tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain pindah ke rusun. Pascabanjir di Kampung Pulo, tempat tinggalnya sudah tidak nyaman untuk dihuni bersama dua orang anaknya. Listrik di tempat tinggalnya saat ini masih dipadamkan karena banjir.

"Kalau saya memang betul dapat di situ, alhamdulilah. Kita mau menyelamatkan keluarga karena di sini sekarang gelap dan banyak nyamuk," ujar Ali.

Krisdianto mengatakan, ia sengaja mengajak warga agar dapat langsung melihat kondisi rusun. Menurut dia, warga sangat antusias dan ingin mengetahui kondisi rusun sebenarnya.

Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu mengatakan, secara lisan sudah ada 250 kepala keluarga yang bersedia direlokasi. Namun, jumlah tersebut belum didata secara resmi. Menurut Bambang, setelah kunjungan ini warga akan diberi formulir pendaftaran yang akan diverifikasi sesuai dengan data identitas mereka. Hal itu untuk memastikan hanya warga terdampak banjir dan normalisasi Kali Ciliwung yang akan direlokasi. "Untuk normalisasi secara kasat ada sekitar 1.000 kepala keluarga,” ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com