Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: "Blusukan" Itu Capek, Macet di Mana-mana

Kompas.com - 28/02/2014, 07:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah blusukan ke sejumlah tempat di Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Kamis (27/2/2014), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kesannya. 

"Capek, macet di mana-mana," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (27/2/2014) sore kemarin.

Meskipun demikian, menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, blusukan merupakan cara yang paling efektif dalam mengawasi kinerja anak buah.

"Efektif sih blusukan itu untuk mengawasi kerja dinas. Tapi, kalau kita sudah membuat sistem, lalu sistem itu sudah jalan, blusukan tidak perlu lagi," kata dia.

Ahok enggan menanggapi hal tersebut sebagai ajang latihan sebelum ia menduduki jabatan sebagai gubernur DKI Jakarta. Hal tersebut sempat ditanyakan sejumlah wartawan karena popularitas Jokowi menjadi calon presiden sangat tinggi. 

"Kenapa sih enggak lihatnya kami ini sebagai pasangan capres dan cawapres? Kamu lihatnya Gubernur saja sih," ujarnya sambil tertawa.

Seperti diberitakan, untuk pertama kalinya, Ahok mengikuti Jokowi blusukan kemarin. Perjalanan dimulai dengan berangkat dari Balaikota Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB mengunjungi aliran Kanal Banjir Barat di kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Namun, di tempat ini, keduanya tidak turun dari kendaraan mereka. Dari sana, keduanya menuju lokasi pembangunan Kampung Deret Petogogan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke Jakarta Timur, yakni untuk meresmikan Pasar Ciplak, Cipinang Besar Selatan, dan Pasar Cipayung, Pasar Rebo. Keduanya tiba kembali ke Balaikota sekitar pukul 16.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com