Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balapan Liar Merajalela di Kembangan

Kompas.com - 04/03/2014, 08:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kecamatan Kembangan di Jakarta Barat dinilai sebagai kawasan paling rawan terjadinya balapan liar. Sejak awal tahun ini, hingga Senin (3/3/2014), setidaknya 100 motor balap liar telah diamankan ke Polsek Kembangan.

Kapolsek Kembangan Kompol Herru Agus mengatakan, aksi balapan liar telah terjadi sejak lama. Menurutnya, wilayah Kembangan yang berbatasan dan dekat dengan wilayah Tangerang dan Jakarta Selatan menjadi alasan bagi para pelaku balap liar untuk mengadu kecepatan motor-motornya. 
 
"Selain itu, ada juga pebalap liar yang tidak terakomodasi di Kemayoran, kemudian balapan di Kembangan," kata Kompol Heru.
 
Jalan Raya Kembangan yang memiliki lintasan lurus serta tidak ada hambatan seperti garis kejut atau polisi tidur, menurutnya, menjadi daya tarik bagi pebalap liar. Ada beberapa titik jalan di wilayah Kembangan yang kerap dijadikan lokasi balapan liar, yakni di Jalan Kawan Lama, Jalan Baru Taman Aries, CNI Puri Indah, di depan kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jalan Joglo Raya, dan Jalan Kembangan Raya.

Dia berharap Dinas Perhubungan maupun Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat membuat garis kejut atau polisi tidur di jalan yang kerap dipakai lintasan balap liar tersebut. Herru juga mengimbau kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat untuk menyediakan lintasan balap agar hobi para pebalap liar dapat tersalurkan dan tidak membahayakan para pengguna jalan, khususnya para pebalap itu sendiri.

"Bahkan, saya juga meminta kepada Pak Wali Kota Jakarta Barat untuk menyampaikan ke Pemprov DKI agar dibuatkan lintasan resmi," kata dia.


Adapun sanksi yang diberikan merupakan sanksi sosial, yakni membuat perjanjian yang ditandatangani orangtua, kelurahan, kecamatan, dan Kepala Bagian Operasional Polres Jakarta Barat. Sanksi tersebut, kata dia, dapat memberikan efek jera dan orangtua turut dapat mengawasi aktivitas anak-anak mereka.

Sementara itu, motor yang bodong atau yang ada tidak kelengkapan suratnya ditahan oleh Polsek Kembangan.

Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Imam Slamet mengatakan, pihaknya sudah mendapat pengaduan dari pihak kepolisian terkait ruas jalan Kembangan kerap dijadikan balap liar karena tidak ada garis kejut dan polisi tidur. Untuk itu, pihaknya segera mengkaji ulang ruas jalan-jalan tersebut.

"Kalau kami inginnya polisi tidur landai yang berjarak sekitar 10 meter. Dengan kecepatan 70-80 km per jam, motor pasti akan lompat. Tapi, pengguna jalan pasti akan komplain, dan kami akan mengkajinya kembali," kata Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com