Seusai dari lokasi pertama, yakni di lahan seluas 18 hektar di Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, lokasi pembangunan rusun, Jokowi blusukan ke Waduk Pluit. Di waduk yang dulunya merupakan permukiman kumuh itu, Jokowi memamerkan hasil programnya.
"Ini dulu slum area, sekarang kita jadikan taman. Untuk rekreasi, untuk olahraga, kadang ada kesenian juga," ujar Jokowi di depan kamera video sang jurnalis televisi media negara asing tersebut.
Saat mendengarkan penjelasan tersebut, sang reporter mengangguk-angguk sambil tersenyum.
Jokowi menceritakan, usahanya untuk menata waduk itu bukanlah perkara mudah. Banyak warga ilegal melawan saat dipindahkan ke rusun. Namun, karena memang tak memiliki dasar hukum yang kuat, warga akhirnya pasrah pindah ke rusun untuk menata hidup.
Data Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta, ada sekitar 12.000 kepala keluarga yang menghuni bantaran Waduk Pluit. Pemprov DKI Jakarta telah merelokasi sekitar 5.000 KK yang telah direlokasi ke empat rusun. Sebanyak 7.000 KK sisanya akan direlokasi ke rusun yang sudah dalam pembangunan.
"Taman yang ada saat ini terus bergerak, nanti sekeliling waduk itu ya taman. Asal rusunnya selesai. Warga langsung dipindah ke rusun, yang tempat dulunya menjadi ruang publik," lanjut Jokowi.
Pantauan Kompas.com, jurnalis televisi NOS itu terdiri dari dua orang, yakni satu orang kamerawan dan satu orang reporter. Mereka terus merekam aksi Jokowi dari berkeliling di Waduk Pluit hingga saat berdiskusi dengan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta Yonathan Pasodung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.