Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Tes Darah, Belasan Pekerja Alih Daya JIS Diantar Polisi

Kompas.com - 21/04/2014, 15:39 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Polda Metro Jaya mengantar belasan pegawai alih daya (outsource) dari sekolah Jakarta International School (JIS) guna menjalani pemeriksaan darah RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Pemeriksaan dilakukan untuk mencari tahu siapa di antara mereka yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap bocah TK berinisial AK (6). Informasi dari penyidik polisi di RS Polri menunjukkan, ada 18 orang pegawai alih daya JIS yang mengikuti pemeriksaan darah tersebut.

"Ada 18 orang, 16 orang laki-laki, 2 lainnya cewek," kata pria yang menolak disebutkan namanya tersebut, Senin (21/4/2014).

Petugas lainnya menyebutkan, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah pada salah satu dari mereka terdapat bakteri yang sama dengan korban. Sampel darah pekerja alih daya JIS diambil di sebuah ruangan pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Polri.

"Tadi kalau tidak salah baru lima yang sudah masuk untuk diperiksa. Nanti bisa diketahui ada atau tidak penyakit yang ditularkan," ujarnya.

Menurut dia, belasan pegawai alih daya JIS ini masih berstatus saksi. "Belum ada yang tersangka. Yang sudah itu yang ada di Polda (Metro Jaya)," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, 28 pegawai alih daya dari PT ISS Indonesia menjalani pemeriksaan darah.

Rikwanto mengungkapkan, pemeriksaan darah itu terkait kasus kejahatan seksual terhadap AK (6), siswa TK JIS, yang dilakukan petugas kebersihan sekolah itu. Seperti diketahui, petugas kebersihan JIS merupakan pegawai alih daya dari PT ISS Indonesia.

Tak hanya itu, lanjut Rikwanto, hasil tes darah tersebut nantinya dapat menjadi pelengkap jika ada temuan baru dalam kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com