Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Penutupan JIS Timbulkan Masalah Baru

Kompas.com - 22/04/2014, 13:12 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait menilai penutupan TK Jakarta International School (JIS) sebagai penyelesaian masalah menimbulkan masalah baru. JIS sebagai lembaga pendidikan yang lalai harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara pidana dan perdata.

"Saya cuma mau bilang, jangan menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah baru. Kalau cuma TK-nya yang ditutup, terus? Memang TK itu nggak ada izinnya kan? Dalam klausul penutupannya, harus ada pembahasan penyelamatan anak-anak yang lain," kata Arist di depan JIS, Jalan Terogong Raya No 33, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2014).

Ia menjelaskan, kedatangannya ke JIS ialah untuk mengonfirmasi isi klausul penutupan tersebut, mengingat hari ini merupakan hari pertama penutupan TK tersebut. Hal itu berdasarkan SK yang telah ditandatangani Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Senin (21/4/2014) kemarin.

Arist menegaskan, JIS harus bertanggung jawab secara pidana dan perdata. "Perdatanya misalnya memulihkan korban. Pidananya misalnya mengembangkan pendidikan menjadi lebih baik," katanya.

Selain itu, kedatangan Arist ke JIS juga untuk memastikan terkait adanya renovasi pada toilet TK JIS. "Tempat toilet itu jauh nggak. Kalau jauh, kan harusnya ada pengawasan. Kalau dekat, berada di lingkungan kelas, berarti tidak ada pengawasan juga," katanya.

Selain itu, ia juga ingin mengonfirmasi kebenaran adanya edaran ke wali murid yang berisi larangan untuk mengatakan apa pun ke pihak lain tanpa seizin JIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com