Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerapan APBD 2014 Baru 8 Persen, Jokowi Salahkan DPRD

Kompas.com - 02/05/2014, 12:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti mengatakan, penyerapan APBD 2014 per Mei baru menyentuh angka 8 persen. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun menuding DPRD DKI Jakarta sebagai biang rendahnya penyerapan itu.

Kondisi penyerapan anggaran tersebut disampaikan Endang dalam acara pengarahan oleh Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Daerah (ULP) kepada jajaran Eselon II dan III di Balaikota, Jumat (2/5/2014) pagi. Menurutnya, kondisi itu, dalam waktu yang sama, bahkan lebih lambat dari tahun 2013.

"Ingat ya, penyerapan anggaran kita baru delapan persen dan belanja modal baru 0,06 persen. Ini lebih lambat seperti tahun lalu. Oleh sebab itu, perlu mendapat perhatian," ujar Endang.

Ditemui seusai pengarahan tersebut, Gubernur Joko Widodo menuding DPRD DKI Jakarta sebagai penyebab rendahnya angka penyerapan anggaran 2014. Jika pengesahan APBD 2014 oleh para wakil rakyat tidak lamban, Jokowi yakin penyerapannya akan jauh lebih tinggi ketimbang yang kini terjadi.

"Kemarin (tahun 2013) disahkannya saja kapan. Kita sudah ajukan dari tengah tahun, tapi disahkannya kan lama. Tapi sudah, saya kira kita harus cepat sajalah, jangan mikir lalu-lalu," ujarnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Andi Baso Mappapoleonro mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran karena jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah atau SKPD lamban dalam menyerahkan syarat dokumen permohonan lelang kepada ULP.

Oleh sebab itu, anggaran belum bisa diserap. Andi menyarankan, SKPD segera memproses pemohonan lelang paket yang sudah jelas dapat dikerjakan. Misalnya land clearing atau fondasi proyek. Sisanya dapat dianggarkan kembali di dalam APBD Perubahan pada akhir 2014 atau dianggarkan pada tahun 2015.

"Paling tidak supaya masyarakat tahulah bahwa ada aktivitas pembangunan di Jakarta. Ingat, ini sudah darurat," ujar Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com