"Dia sekarang trauma berat, sering pingsan. Dalam satu hari bisa pingsan puluhan kali," kata Sut, tetangga yang merawat korban, Jumat (16/5/2014).
Menurut Sut, ibunda S meninggal ketika korban duduk di kelas 2 SD. "Dia saya rawat di sini karena trauma kalau lihat laki-laki. Dia langsung pingsan kalau ditanyain sama orang yang nggak dia kenal," sambungnya.
Sut menambahkan, kondisi mental korban yang belum stabil membuat keluarga sulit mendapatkan informasi perihal kejadian pemerkosaan terhadap dirinya. Korban saat ini tinggal bersama Sutini yang untuk sementara berhenti sekolah hingga kondisinya membaik.
"Hari ini mau ke kantor polisi, tetapi batal. Dia pingsan lagi siang ini. Saya kasihan lihat kondisi dia begini," ujarnya.
Beberapa guru S juga sudah menengok dan membujuk S untuk menceritakan kejahatan yang dialaminya. Pengakuan bocah itu akan mereka bawa untuk melengkapi laporan ke kepolisian.
Saat ini pelaku sudah ditahan di Polrestro Jakarta Selatan. Korban menuturkan, kata Sut, dia diperkosa di bawah jembatan tol ruas Pondok Pinang, dekat sekolah korban, menjelang maghrib, Senin (12/5/2014). Ketika itu aliran listrik padam di wilayah tersebut.
Korban kemudian melaporkan kejadian ini kepada ayahnya, Sy. Pelaku lalu ditangkap warga sekitar dan dibawa ke pihak kepolisian. Hasil visum RS Sekopol, Jakarta Selatan, menunjukkan bahwa korban telah diperkosa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.