Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Jaringan Perakit Ponsel Palsu

Kompas.com - 31/05/2014, 13:27 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kepolisian Resor Jakarta Utara mengungkap jaringan perakit dan penjual ponsel palsu yang diduga telah dilakukan selama lebih dari satu tahun. Dalam kasus itu, polisi menahan dua orang tersangka.

"Kami berhasil melakukan penangkapan terhadap dua tersangka yang diduga membuat usaha ilegal dengan merakit dan menjual handphone palsu," ujar Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Muhammad Iqbal di Kantor Polres Jakarta Utara, Sabtu (31/5/2014).

Iqbal menjelaskan, awalnya pihaknya melakukan penggerebekan di rumah mewah di Perumahan Taman Grisenda Blok C 1/7 Kapuk Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (21/5/2014). Dua orang ditangkap, yakni SU alias AT alias HW, dan HE alias NG.

Polisi juga menyita 700 ponsel bermerek Blackberry, iPhone, dan Samsung. Dari jumlah tersebut, sebanyak 300 ponsel telah siap diedarkan. Selain itu, polisi juga menyita buku garansi, casing, baterai, charger, dan kardus kosong.

Menurut Iqbal, modus yang dilakukan oleh tersangka yakni dengan merakit ponsel batangan dari China. Barang tersebut kemudian dirakit dan dilengkapi dengan stiker sertifikasi palsu dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Selain itu, tersangka juga memalsukan kartu garansi, label, dan manual book. Dari keterangan dua tersangka, kata Iqbal, mereka mampu memproduksi sekitar 700 ponsel dalam satu bulan. Selama satu tahun, pendapatan mereka mencapai Rp 1 miliar. Barang hasil rakitan diakui telah diedarkan ke seluruh wilayah di Indonesia.

Hingga saat ini, polisi masih memburu dua orang lain yang diduga terlibat. Para tersangka dikenakan Pasal 24 Ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian dan Pasal 62 Ayat 1 Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman minimal 5 tahun penjara.

"Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli perangkat elektronik, khususnya handphone," kata Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com