Ali mengatakan sebenarnya Dinas Pendidikan sudah memiliki anggaran sebesar Rp 500 juta untuk siswa berprestasi. Namun, untuk beasiswa kuliah, belum ada anggaran. Sedangkan Rahmat Effendi mengatakan akan memberi beasiswa bagi siswa peraih nilai UN tertinggi.
Kini, pihaknya harus meninjau ulang dan mengonfirmasi jenis hadiah seperti apa yang akan diberikan. Apabila beasiswa yang dimaksudkan Rahmat Effendi adalah hadiah penghargaan saja, maka dananya dapat diambil dari anggaran bagi siswa berprestasi tersebut. Namun, jika yang dimaksudkan adalah beasiswa bantuan kuliah, maka dana yang dibutuhkan akan lebih besar. Sehingga harus dianggarkan kembali dalam Anggaran Belanja Tambahan (ABT) akhir tahun ini.
"Maksud Pak Wali sebenarnya itu adalah reward. Hadiah saja. Tapi orang kan beranggapan beasiswa itu besar," ujar Ali.
Ali Fauzi mengatakan anggaran tersebut nantinya tidak hanya diberikan kepada Johanes Ary sebagai siswa peraih nilai UN tertinggi untuk jurusan IPA saja. Namun juga untuk jurusan IPS, tingkat SMP, dan SD. Hadiah akan diberikan secara adil. Ali berharap hal ini dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus berprestasi.
Sebelumnya, Orangtua peraih nilai Ujian Nasional tingkat SMA tertinggi di Kota Bekasi, Alinda, mendatangi kantor Wali Kota Bekasi untuk menagih janji Wali Kota. Pasalnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sempat mengatakan akan memberikan beasiswa bagi peraih nilai UN tertinggi.
Alinda merupakan orangtua dari Jonathan Ary, siswa dari SMA Marsudirini yang menjadi lulusan terbaik di Kota Bekasi untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Jonathan Ary mendapat nilai sebesar 55,70.