Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMAN 3 Jakarta yang Meninggal Dikenal Baik dan Cerdas di Sekolah

Kompas.com - 21/06/2014, 12:22 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian siswa kelas sepuluh SMA Negeri 3 Jakarta, Arfiand Caesar Al Irhami (16) membawa kesan mendalam dari beberapa teman sekolah yang datang melayat ke rumah duka. Almarhum di mata teman-teman merupakan sosok yang baik, pendiam, saleh, dan cerdas, Sabtu (21/6/2014).

"Dia anaknya pinter banget, ranking 10 besar terus. Sayang dia harus pergi, padahal ini mau naik-naikan kelas sebelas," ujar teman sekelas X-IPA A, Diva.

Selain itu, Caca juga mengungkapkan hal yang sama. Walaupun ia tidak mengenal pribadi secara akrab dengan almarhum, namun dari cerita teman satu sekolah, Arfiand merupakan anak yang baik dan sopan.

"Dari cerita teman sih, orangnya baik," ucapnya kepada Kompas.com. Sementara itu, cucu pertama dari Sutisna ini mengaku bahwa Aca, panggilan akrab almarhum merupakan anak yang penurut dan santun kepada keluarga, baik orangtua maupun kakek-nenek serta saudara.

"Dia anaknya nggak pernah tinggal shalat. Suka ngajakin shalat bareng jamaah, santun, benar-benar terpukul saya," ungkap kakek almarhum, Sutisna sambil meneteskan air mata.

Menurut keterangan Kepala Sub Bagian Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswan mengatakan baru menerima laporan atas kejadian meninggalnya siswa SMAN 3 Jakarta tersebut.

"Saya baru dapat laporannya, ini baru kami terima. Jadi belum bisa kasih keterangan dulu ya. Dari laporan sih, ada kasus penganiayaan di luar kota, di Pangandaran ya," ujar Kompol Aswan kepada Kompas.com.

Sebelumnya diberitakan, Arfiand Caesar Al Irhami (16) pelajar kelas sepuluh SMA Negeri 3 Jakarta meninggal dunia pada Jumat (20/6/2014) di Rumah Sakit MMC, Kuningan Jakarta Selatan. Sebelumnya ia diketahui telah mengikuti pelatihan ekstrakulikuler pecinta alam selama satu minggu di Tangkuban Perahu, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com