"Kemarin, saya dapat ada barang gopek-lah (Rp 500.000). Banyak orang pada datang lihatin makam soalnya. Dibanding seminggu sebelumnya, saya paling banyak dapat 50.000," ucap Nganyih, yang sudah dua tahun menjadi pembersih makam musiman di TPU Pondok Kelapa, Minggu (29/6/2014).
Sehari sebelum memasuki Ramadhan, Nganyih mengaku kebanjiran order. Pada pukul 09.00, peziarah sudah antre untuk berziarah. Saat itu, dia mengikuti ke mana arah orang atau rombongan menuju tempat makam.
Di sana, ia tidak sendiri. Ada sekitar 50 orang lainnya yang menjadi pembersih makam musiman atau dadakan tersebut. "Saya mah ngikutin orang aja. Kalau udah ketemu makamnya tuh baru deh saya siapi-siap bersihin rumputnya, disapu juga, atau disiram. Kadang pakai air selokan. Tapi orang jarang minta disiram, soalnya udah bawa air kembang," kata ibu satu anak tersebut.
Pekerjaan membersihkan makam dikatakannya selesai hingga pukul 17.30 atau sebelum berbuka puasa. Wanita yang sehari-hari memulung ini hanya bertugas saat awal dan akhir setiap bulan Ramadhan saja.
Nganyih mengaku harus membantu perekonomian keluarga untuk menafkahi satu anaknya karena tidak bisa mengandalkan suami yang sudah sakit-sakitan tersebut. "Suka dukanya sih banyak. Ada yang kita udah bantuin bersihin makam tapi orang ngasih 1.000 perak. Ya, saya sih tetep terima aja. Tapi banyak juga yang kasih saya di atas 20.000 sekali bersihin makam orang," ucap Nganyih.
"Selain itu, juga kerjaan nyabutin rumput buat badan gatal-gatal. Kemarin saking banyaknya orderan, saya digigit semut kebon langsung gatal banget semalaman meriang juga," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.