Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Macet, Polisi Berharap Lampu Lalu Lintas Hanya Berwarna Kuning

Kompas.com - 16/07/2014, 14:36 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Subdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Irvan Prawirayuda mengatakan, kemacetan di Jakarta bisa diselesaikan salah satunya dengan pengaturan lampu lalu lintas. Karena itu, polisi membutuhkan kerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Selama ini, lampu lalu lintas menjadi wewenang Dinas Perhubungan. Maka, pihaknya berharap, saat volume kendaraan sedang tinggi pengaturan lampu lalu lintas juga dapat diambil alih oleh kepolisian.

"Pada jam-jam tertentu kita minta warning saja atau kuning yang hidup. Sebab, agar pada saat volume kendaraan padat, akan bisa langsung ambil keputusan oleh pihak kepolisian," jelasnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/7/2014).

Dengan demikian, lanjutnya, polisi dapat langsung mengambil keputusan melakukan peralihan lalu lintas di jalan yang terjadi kemacetan dan kekacauan lalu lintas yang tinggi.

Adapun permasalahan lalu lintas ini, kata Irvan, ditindaklanjuti dengan digagasnya Forum Lalu Lintas. Forum ini dibentuk untuk membicarakan berbagai masalah lalu lintas di Ibu Kota yang bekerja sama dengan beberapa pemegang kepentingan.

Mereka di antaranya Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Pertamanan, Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Pemukiman, Organisasi Angkutan Daerah, Akademisi, Pakar Lalulintas dan Pemerhati Lalulintas.

Menurut Irvan, kemacetan yang terjadi saat ini disumbang oleh beberapa hal di antaranya fisik dari kondisi jalan itu sendiri.

"Termasuk pula perilaku pengemudi roda dua dan empat yang tidak taat aturan, angkutan umum yang berhenti di sembarang tempat dan terminal bayangan," tukasnya.

Nantinya, hasil rapat tersebut akan diajukan ke Gubernur DKI Jakarta melalui Sekertaris Daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com