"Kami akan bereskan jalan layang untuk bus. Enam ruas tol dalam kota yang harus ada jalur busnya, jalan inspeksi sungai, inspeksi kereta, dan bawah layang, harus beres semua," kata Basuki, Wakil Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota, Kamis (24/7/2014).
Meski saat kampanye di Pilkada DKI lalu pasangan Jokowi-Basuki menolak proyek itu, setelah mengikuti kajian, Basuki merasa pembangunan tol dalam kota diperlukan. Dengan syarat, tol itu harus dapat dilewati oleh transportasi umum, termasuk transjakarta.
Menurut dia, ruas jalan di Jakarta baru mencapai 6 persen. Idealnya, rasio jalan di kota besar mencapai 12 persen dari luas daerah. Karena itu, salah satu cara menambah ruas jalan adalah melalui pembangunan enam ruas tol dalam kota.
"Harus beres semua itu. Lagi pula, pembiayaannya oleh investor," kata Ahok, sapaan Basuki.
Proyek milik PT Jakarta Tollroad Development ini dibagi menjadi empat tahap dan direncanakan selesai pada 2022.
Tahap pertama ialah ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.
Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.
Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas 6 tol dalam kota adalah 69,77 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.