Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Uji Kir Ditutup Ahok, Petugas Antisipasi Penumpukan Kendaraan

Kompas.com - 24/07/2014, 19:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengujian kendaraan bermotor (PKB) Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan pasca-penutupan tempat uji KIR di Kedaung Angke, Jakarta Barat, oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Antisipasi dilakukan dengan mengalihkan tempat pengujian kendaraan di tiga tempat uji kir lainnya.

"Jadi penutupan di Kedaung, kami alihkan sementara ke tiga wilayah, yaitu di tempat pengujian kendaraan di Pulogadung, Ujung Menteng, dan Cilincing," kata Kepala Seksi Pelayanan Pusat PKB Dishub DKI Lukman Iskandar, saat ditemui di kantor Pusat Pelayanan PKB Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (24/7/2014) sore.

Tempat uji kendaraan di Cilincing, Jakarta Utara, lanjutnya, bisa menguji 110 kendaraan per hari. Jumlahnya tak banyak lantaran banyak kendaraan trailer yang melakukan pengujian.

Sementara di Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, dapat melakukan pengujian kendaraan sebanyak 500 kendaraan per hari.

Adapun di Pulogadung, jumlah kendaraan yang melakukan pengujian sebanyak 300-400 per hari. Di tiga tempat tersebut, kendaraan yang sebelumnya melakukan uji kir di Kedaung akan dibagi-bagi agar tidak terjadi penumpukan.

Meski ada pengalihan, akan diupayakan agar tidak terjadi penumpukan yang padat. Lukman membandingkan, ada 400 kendaraan yang melakukan uji kir per hari di Kedaung Angke.

"Kapasitasnya pasti nambah di tiga tempat itu. Hanya kami upayakan agar selesai. Kalau bicara kesulitan, mudah-mudahan tidak sulit," ujar Lukman.

Mengenai kapan penumpukan bakal terjadi, instansinya belum dapat memprediksi. "Kalau penumpukan paling enggak bisa ketahuan. Mungkin akhir Agustus kami bisa tahu berapa banyak penumpukannya," ujar Lukman.

Seperti diberitakan, terungkapnya pungli uji kir di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (BPKB) Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat, membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berang.

Ahok, sapaan Basuki, marah besar karena mendapati seseorang berseragam Dinas Perhubungan membawa segepok uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. Ia pun meminta agar tempat uji kir tersebut ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com